Djawanews.com – Lembaga Survei Indonesia baru saja merilis survei terbaru yang mengungkapkan adanya kecenderungan kestabilan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Dari hasil survei terbaru LSI, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi pada Januari 2023 mencapai 76,2 persen. Sementara itu, Pada Februari 2023 justru angkanya mengalami sedikit penurunan menjadi 75,9 persen.
"Kalau dibandingkan dengan Januari, tidak mengalami perubahan yang berarti. Artinya stabil saja, stagnan saja," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat merilis hasil survei secara daring, Rabu (1/3).
Dalam survei itu didapat masyarakat yang paling banyak menyatakan puas berasal dari etnis Madura dengan 81,1 persen dan Jawa 78,5 persen. Sementara itu, yang tidak menyatakan puas paling banhak ditemukan pada masyarakat dengan etnis Betawi dan Melayu.
"Melayu 54,8 persen. Betawi 60,4 persen," sebutnya.
Adapun jika dilihat dari segi wilayah, hampir di semua provinsi tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi berada di atas 70 persen. Hanya Sumatra dan Banten yang memberikan tingkat kepuasan di bawah 70 persen.
"Sumatra 68,2 persen. Banten 64,1 persen," ujar dia.
Djayadi mengatakan tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi itu linear dengan tingkat kepuasan publik terhadap ekonomi dan penegakan hukum. Saat ini, kepuasan publik terhadap dua aspek tersebut terbilang baik.
"Makin baik penilaian orang terhadap ekonomi, maka makin tinggi tingkat kepuasan kepada presiden," ujar Djayadi.
"Sama dengan hukum. Makin positif penilaian terhadap hukum, makin positif pula penilaian terhadap kinerja presiden," imbuhnya.
Sebanyak 88 persen responden menyatakan puas dengan ekonomi. Adapun terkait penegakan hukum, responden yang menyatakan puas mencapai 89,1 persen.
Survei LSI ini digelar pada medio 10-17 Februari 2023 dengan menggunakan metodologi Random Digit Dialing (RDD) dari 2.800 responden.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara via telepon dengan menggunakan kuesioner dan margin of error (MoE) ± 2.9 persen dengan asumsi random sampling.
Dalam survei yang dilakukan lembaga berbeda, kinerja Jokowi-Ma'ruf ada pula yang dilabeli rapor merah.
LSI Denny JA yang melakukan survei pada awal Januari 2023 menemukan rapor merah untuk isu kesejahteraan petani, buruh, dan nelayan. Kepuasan atas isu ini sebesar 42,6 persen dan ketidakpuasannya sebesar 51,4 persen. '
Rapor merah lainnya untuk is mengurangi kemiskinan di mana kepuasan hanya sebesar 41,5 persen, dan isu lapangan kerja yang kepuasannya hanya 38,5 persen.
Saat rilis hasil surveinya pada Januari lalu, Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa menjelaskan kepuasan kinerja pemerintah bisa dibuat dalam kategori rapor biru dan rapor merah. Dia mengatakan ada delapan rapor biru pemerintahan Jokowi pada survei lembaga mereka.
Tiga tertinggi rapor biru pemerintahan Jokowi adalah dalam isu sosial budaya dengan kepuasan sebesar 83.6 persen, isu keamanan dengan kepuasan sebesar 73 persen, dan isu internasional sebesar 72,4 persen.
Sementara itu survei kinerja presiden oleh Indikator Politik Indonesia pada Desember 2022 silam menunjukkan kepuasan terhadap Jokowi menembus angka 70 persen.
"Overall, 71,3 persen merasa cukup atau puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden," kata Burhan dalam jumpa pers daring, Rabu (4/1).
Pada kesempatan itu, dia menyebut Jokowi punya efek terhadap menentukan peta pilpres. Menurut Burhan, kepuasan publik terhadap Jokowi berdampak pada dukungan terhadap capres. Dia menyebut elektabilitas bakal capres terunggul saat ini Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto selalu terdampak kinerja Jokowi.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.