Menteri Susi berikan beberapa pesan di depan nelayan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan sebuah pesan yang ditangkap sebagai sebuah perpisahan oleh para nelayan.
Menteri Susi seolah memberi syarat bahwa bisa jadi dirinya lengser sebagai menteri pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Oleh karena itu, dirinya berharap nelayan tak lagi menggantungkan hidupnya pada pemerintah.
Hal itu terjadi saat Susi berkunjung ke pesisir Desa Betahwalang Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (29/7) lalu. Kehadiran Susi untuk menghadiri kegiatan sedekah laut yang digelar oleh nelayan setempat.
Pesan Menteri Susi Kepada Nelayan
“Jangan menggantungkan nasib pada pemerintah. Nek ora ana apa apa, kula dadi Menteri isa lengser 20 Oktober 2019. (Kalau tidak ada apa-apa, saya jadi Menteri sudah bisa lengser pada 20 Oktober 2019),” tutur Susi.
Sontak pesan Menteri Susi tersebut langsung mendapat respon dari ribuan nelayan yang datang. Ribuan nelayan bersahutan meminta Susi tidak diganti dari posisinya saat ini.
Para nelayan menghendaki perempuan yang terkenal dengan slogan “Tenggelamkan!” ini tetap menduduki jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet kerja jilid II Presiden Jokowi.
Selain itu, dalam sambutannya Menteri Susi juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga laut dari bahaya pencemaran sampah plastik, serta mengimbau agar para nelayan tidak menangkap rajungan betina yang bertelur.
“Nek dijipuk, ana ndoge yo sampeyan mbuang rejeki sak miliar. Rajungan wedok aja dipundut ben manak. (Kalau diambil ada telurnya ya buang rejeki 1 miliar. Rajungan betina jangan diambil, biar beranak),” kata Susi.
“Seekor rajungan betina menghasilkan 1,3 juta telur. Jika diambil maka yang rugi anak cucu sampeyan,” ujar Susi.
Susi juga meminta kepada para nelayan untuk berjanji kepada Tuhan untuk merawat laut dan makhluk hidup di dalamnya.
Tak hanya petuah, Susi juga berpesan agar nelayan yang masih melihat atau menemukan alat cantrang, agar mengambil dan menyerahkannya kepada polisi.
“Masak orang sebanyak ini takut. Ibu saja kecil berani menangkap kapal asing,” tandas Susi.