Djawanews.com – Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Arifin Tasrif mengatakan kenaikan harga minyak dunia memicu anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk subsidi energi semakin besar. Setiap kenaikan USD1 per barel harga minyak bumi, memberikan dampak tambahan beban sebanyak Rp5,7 triliun.
“Kalau tidak bisa kita disiplinkan akan menyebabkan jumlah subsidi dan kompensasi pemerintah semakin besar. Harga minyak sekarang sudah di atas USD100 per barel, sedangkan patokan dalam APBN sekitar USD60 per barel, jadi kurang lebih USD40 dikalikan saja,” kata Arifin usai melakukan inspeksi di empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Sumut pada Sabtu, 9 April.
Menurut Arifin, Pemerintah mengalokasikan solar subsidi untuk masyarakat yang perlu dibantu, bukan untuk industri-industri yang melakukan bisnis yang komersial. Karena itu, Arifin mengingatkan tak ada lagi industri yang menggunakan BBM bersubsidi.
“Kita mengimbau, industri yang masih menggunakan solar subsidi, ganti pakai BBM yang tidak bersubsidi. Supaya tidak mengurangi jatah masyarakat yang berhak mendapatkan alokasi BBM subsidi. Kita ingin anggaran subsidi bisa dipakai untuk menumbuhkan perekonomian,” kata Arifin.
Arifin Tasrif Pastikan Tak Ada Kelangkaan BBM Biosolar di Sumut
Selain itu, Arifin Tasrif memastikan tidak ada lagi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar di Sumut. Secara umum, BBM terpantau aman dan tidak ditemui antrean panjang kendaraan di SPBU. “Sejak saya mendarat sampai saat ini suplainya aman, tidak ada antrean. Stok mencukupi dan jika ada kekurangan, segera diambil langkah-langkah pemenuhan kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada kelangkaan di wilayah Kota Medan karena pasokan BBM terus ditambah. Dari empat SPBU yang didatangi, kondisi stok aman dan tidak ada antrean panjang.
“Kondisi sudah stabil, tidak ada masalah. Seluruh daerah kita lakukan pemantauan, kita cek,” jelas Nicke.
Diketahui, Presiden Joko Widodo sempat menyentil kinerja menteri yang membawahi bidang energi pada saat terjadinya kenaikan harga BBM di Tanah Air. Presiden menilai menteri itu kurang proaktif kepada masyarakat karena kurangnya komunikasi yang dilakukan.
Usai sentilan itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif langsung menggelar inspeksi mendadak di sejumlah daerah untuk memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM). Menteri ESDM telah melakukan sidak di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, hingga ke Sumatra Utara.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.