Djawanews.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas menanggapi isu rumah mewah menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menjadi perbincangan publik. Ia mengatakan rumah dinas menteri yang dibangun di IKN memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan rumah dinas di Jakarta saat ini.
Dalam keterangannya, Azwar menegaskan rumah dinas menteri di IKN bukanlah rumah yang mewah. Sebaliknya, menurutnya, rumah tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil, baik dari segi luas tanah maupun bangunan.
“Justru menurut saya rumah menteri yang sekarang (dibangun di IKN) lebih kecil dibanding rumah menteri yang di Jakarta. Lebih kecil, justru lebih kecil tanahnya, bangunannya juga lebih kecil,” kata Azwar Anas di Istana Kepresidenan Jakarta dilansir ANTARA, Senin, 26 Februari.
Azwar menekankan dirinya tidak berbicara soal mewah atau tidaknya rumah dinas menteri di IKN, namun menurutnya ukuran rumah dinas menteri di IKN lebih kecil.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN mengungkapkan interior dan furnitur rumah tapak jabatan menteri di IKN menggunakan produk dalam negeri.
"Produk lokal, karena semangatnya betul-betul semaksimal mungkin kalau produk lokal sudah ada maka kita pakai," ujar Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga di Jakarta, Senin.
Menurut Danis, penggunaan produk lokal di rumah tapak jabatan menteri diimplementasikan hingga untuk ubin lantai dan lampu.
Produk-produk lokal pun, lanjutnya, digunakan untuk interior dan furnitur Istana Negara serta Kantor Presiden di IKN.
Danis menyampaikan perkembangan pembangunan rumah tapak jabatan menteri sudah mencapai hampir 80 persen.
Kementerian PUPR telah merampungkan pembangunan dua unit rumah tapak jabatan menteri, sebagai rumah contoh (mock up) di IKN.