Investasi menjadi strategi utama pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Menjelang akhir masa jabatan di periode pertama pemerintahan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap kali mengeluhkan capaian investasi yang masih jauh di bawah target. Padahal sebenarnya, investasi menjadi strategi utama pemerintah untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam pidato visi Indonesia yang diadakan pada Minggu (14/7/2019) malam, Jokowi kembali menegaskan dirinya bakal membabat habis faktor-faktor yang menjadi penghambat investasi serta akan memastikan reformasi birokrasi.
Realisasi investasi di periode pertama pemerintahan Jokowi
Dikutip dari cnnindonesia.com, Senin (15/7/2019), data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, capaian investasi selama 2014 mencapai Rp 463,1 triliun atau tumbuh sekitar 16,2 persen ketimbang periode yang sama di tahun ini. Sebagaimana diketahui, Jokowi pertama kali didapuk menjadi presiden Indonesia pada Oktober 2014.
Di tahun selanjutnya, capaian investasi meningkat sekitar 17,8 persen menjadi Rp 545,5 triliun. jumlah ini bahkan melampaui target dari yang telah ditetapkan pemerintah pada tahun 2015 yakni sebesar Rp519,5 triliun. sebagai catatan, tahun ini merupakan tahun pertama Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Akan tetapi di tahun 2016, realisasi pertumbuhan investasi sedikit melambat sekitar 12,4 persen menjadi Rp 612,8 triliun. di sisi lain, penanaman modal asing hanya tumbuh sebesar 8,4 persen menjadi Rp 365,9 triliun
Setahun setelahnya, capaian investasi kembali naik sebesar 13,1 persen menjadi Rp 692,8 triliun. di tahun ini, angka investasi kembali melebihi target yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp 678,7 triliun.
Pada 2018, investasi mendadak terjun bebas di kisaran 4,1 persen menjadi Rp 721,3 triliun. merosotnya realisasi investasi pada tahun ini menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut melambat menjadi 5,17 persen di bawah target yang ditetapkan pemerintah yakni 5,4 persen.
Pada kuartal pertama tahun 2019, pemerintah hanya berhasil membukukan capaian investasi sebesar 5,3 persen menjadi Rp 195,1 triliun. bahkan, investasi asing juga ikut anjlok sekitar 0,9 persen menjadi Rp 108,9 triliun.
Berdasarkan data dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode pertama Jokowi, investasi diprediksi bakal tumbuh sekitar 8,1 persen di tahun 2015, 9,3 persen pada 2016, 10,4 persen pada 2017, 11,2 persen pada 2018 serta 12,1 persen pada 2019.
Apa bila capaian investasi Indonesia sesuai dengan target, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7 persen. Akan tetapi, realisasi rata-rata pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terahkir berada di kisaran 5 persen.