Djawanews.com – Harga tes polymerase chain reaction (PCR) di India jauh lebih murah dibandingkan dengan Indonesia yakni hanya berkisar 500 Rupee atau sekitar Rp100 ribuan. Hal ini disampaikan oleh mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh S3 di Jawaharlal Nehru University, New Delhi, Moh Agoes Aufiya.
"Ini bener. Sebagaimana pemberitaan yang baru-baru harga tes PCR di India Rp 96 ribu, di Indonesia Rp 900 ribu. Harga ini bisa saya katakan hampir di sebagian besar. Kurang-lebih sekitar seratusan ribu sekarang di India, terkhusus di ibu kota India, New Delhi," kata Agoes dikutip Djawanews dari Detik.com, Jumat, 13 Agustus.
Bahkan Agoes mengaku pernah melakukan tes PCR secara gratis di India dan hasilnya keluar tak lebih dari 24 jam.
"Saya dari awal COVID-19 sampai sekarang baru sekali tes RT-PCR dan itu saya lakukan gratis melalui pemerintah India. Di mana pada saat itu saya berjalan di Metro Station, di stasiun MRT, nah di situ diadakan tes gratis. Dan itu gratis dengan hasilnya kurang dari 24 jam, dan itu RT-PCR," ungkap dia.
Mahasiswa jurusan hubungan internasional itu melihat harga tes RT-PCR di India memang secara berkala terus mengalami penurunan sejak COVID-19 melanda.
"Kalau saya lihat trennya, memang semuanya itu ada sedikit perbedaan saja. Yang jelas, dari awal COVID-19 hingga sekarang, itu terjadi penurunan harga. Kalau saya cek beberapa harga, teman saya yang ada di negara bagian Telangana, khususnya di Kota Hyderabad, itu 500 rupee, Rp 100 ribu ya. Dan di Maharashtra atau Mumbai gitu ya, itu pun harganya juga turun dari 700 Rupee atau Rp 140 ribu menjadi Rp 100 ribu juga jikalau kita datang ke laboratoriumnya," papar Agoes.
Lebih lanjut Agoes mengatakan jika misalnya warga tidak bisa mendatangi rumah sakit atau laboratorium, maka petugas yang akan mendatanginya dan cukup membayar 800 Rupee.
"Kalaupun petugasnya datang ke rumah itu 980 rupee atau Rp 200 ribu di harga lama, dan direvisi lagi menjadi 800 rupee atau Rp 160 ribu. Jadi saya boleh katakan di sini untuk harga itu memang di kisaran Rp 100 ribu dan mendekati Rp 200 ribu," tutur dia.
Agoes melihat harga tes PCR di India jauh lebih murah dibandingkan Indonesia karena beberapa hal. Pertama, India memproduksi sendiri alat tes PCR.
"Kenapa murah? Karena India bisa melakukan produksi sendiri terkait alat tes PCR itu sendiri. Bayangkan ada setidaknya sekitar 30 perusahaan manufaktur dalam negeri yang bisa memproduksi 30an juta dalam satu bulan," kata Agoes.
Selain itu, pemerintah India juga menentukan harga jual tes RT-PCR.
"Selain itu juga pemerintah India menentukan harga jual untuk tes RT PCR, terlebih yang dilakukan oleh laboratorium atau rumah sakit swasta. Dan pada saat terjadi tsunami COVID-19 pemerintah India pun juga membuka liberalisasi impor tes RT PCR dengan negara lain, dengan tidak memperketat persyaratannya, selama masih diakui peralatan tes RT PCR tersebut oleh negara-negara tertentu dari Kemenkesnya, termasuk WHO, Brasil, Amerika Serikat, Korea Selatan dan negara-negara Eropa," terang Agoes.