Djawanews.com – Ada yang aneh dari pemandangan demo UU Ciptaker di depan gedung DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) kemarin, (8/10). Di tengah kerumunan mahasiswa, seorang pria telanjang dada dan memaksa masuk kerumunan.
Tidak hanya telanjang dada dan mengamuk, pria tersebut juga membawa senjata tajam (sajam) mandau dan menantang siapa saja. Akhirnya aparat mengambil tindakan tegas dengan mengamankan pria tersebut.
Diketahui pria tersebut adalah preman yang mengamuk lantaran demo mahasiswa dinilai mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Menurutnya jalan utama di Lambung Mangkurat Banjarmasin menjadi ditutup akibat demo.
"Saya mau ke Kampung Sasirangan, tetapi nggak bisa lewat sana. Makanya saya suruh bulikan (pulang), kasihan masyarakat," jelas pria tersebut. Atas tindakannya, preman tersebut akhirnya dibawa ke Mapolda Kalsel.
Sama seperti demo-demo di beberapa wilayah di Indonesia, massa anggota DPRD Kalsel dan Pemerintah Provinsi Kalsel untuk mengambil sikap dan membantu kaum buruh dan pekerja yang terkena dampak serius dari pemberlakukan UU Ciptaker.
Demo tersebut akhirnya berbuah manis ketika Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK menegaskan jika pihaknya sependapat dengan aspirasi para masyarakat dan mahasiswa.
"Penolakan terhadap undang-undang omnibus law sudah kami lakukan sejak Januari lalu. Nah sekarang pun kami siap berangkat bersama perwakilan mahasiswa ke Jakarta untuk menyampaikan penolakan ini. Kan masih ada celah kita ajukan keberatan sesuai mekanisme hukum yang berlaku," jelas Supian.
Selain demo UU Ciptaker di Banjarmasin, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.