Djawanews.com - Pesawat kepresidenan BBJ-2 kini tak lagi berwarna biru langit. Untuk pertama kali publik bisa melihat perubahan warna pesawat ini yang menjadi merah putih.
Jawa Timur mendapat kehormatan menjadi daerah pertama yang menerima pendaratan pesawat kepresidenan ini. Pagi tadi, Kamis 19 Agustus 2021, Jokowi bertolak ke Jawa Timur untuk meninjau proses vaksinasi dan mengunjungi Pabrik Pengolahan Porang.
Presiden lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sekretaris Kabinet Pramono Anung ikut bersama Jokowi.
Tiba di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kab. Madiun, Jatim, Presiden disambut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sebelumnya, pengecatan pesawat kepresidenan tersebut menuai polemik. Hal ini karena biaya pengecatan yang fantastis.
Pengamat penerbangan Alvin Lie mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan adalah bentuk foya-foya. Sebab menurutnya, biaya pengecatan itu cukup fantastis, mencapai 100-150 ribu dollar AS, sekitar Rp1,4-2,1 miliar.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan bahwa biaya pengecatan pesawat Kepresidenan-1 sekitar Rp2 miliar. Heru menjelaskan pesawat Kepresidenan-1 atau BBJ 2 dicat ulang ada beberapa bagian cat pesawat yang sudah terkelupas.
"Mengenai cat, memang sekalian diperbarui karena sudah waktunya untuk diperbarui. Ada beberapa bagian yang sudah terkelupas," kata Heru.
Dia menyebut pesawat Kepresidenan-1 sudah memasuki usia tujuh tahun yang secara teknis memang harus memasuki perawatan besar atau overhaul. Heru menyampaikan perawatan pesawat ini diperlukan untuk keamanan penerbangan.
Menurut dia, pemilihan warna pesawat ini disesuaikan dengan bendera Indonesia dan untuk menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Pengecetan pesawat Kepresidenan-1 sebenarnya sudah direncanakan sejak 2019 untuk perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI 2020.