Djawanews.com – Ekonom senior Rizal Ramli berkomentar lagi mengenai isu Jokowi 3 periode. Menurutnya, daripada memperpanjang masa jabatan lebih Presiden Jokowi mengundurkan diri secara legowo.
Melalui video yang di posting di media sosial, menurutnya tiga periode Jokowi dapat membuat masyarakat menderita dan hanya dijadikan bahan ledekan saja.
"Mungkin lebih baik kalau Pak Jokowi legowo ngundurin diri. Kasihlah kesempatan yang lebih hebat buat pimpin Indonesia. Kasihan rakyat kita, kasihan juga rakyat Indonesia, kasihan juga Mas Jokowi cuma jadi ledekan aja lama-lama," kata Rizal Ramli, dikutip dari @RamliRizal pada Jumat, 8 April.
Rizal Ramli juga mengaitkan dengan kasus yang pernah dialami di Korea menghadapi masa tiga periode presiden yang berakhir di bui.
"Itu juga menghindari konsekuensinya karena kalau nanti rakyat marah. Ingat di Korea kan tiga presiden masuk penjara semua. Kita kan gak pingin itu terjadi," ujarnya.
Baginya, Jokowi hebat berkat dukungan dari BuzzeRp dan influencer yang terus memuji dirinya. Sehingga hanya menceritakan fakta-fakta baik dan menolak orang yang berbeda pendapat.
"Pak Jokowi hebat karena ada BuzzeRp, ada influencer yang terus memuji-muji Pak Jokowi. Mengaburkan fakta, menawarkan ilusi, dan menghancurkan orang yang berbeda pendapat. Hebatnya cuman di mata BuzzeRp doang, bukan di mata rakyat Indonesia," katanya.
tidak setujunya dengan isu tiga periode presiden, Rizal Ramli menyarankan agar Jokowi mengundurkan diri.
"Jadi saya mohon maaf, sebaiknya Mas Jokowi ngundurin diri lah," jelasnya
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menunjukkan sikap tegas dengan meminta segenap jajaran menteri kabinet Indonesia Maju untuk tidak lagi menyuarakan isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden.
Presiden Jokowi meminta agar para menteri fokus menjalankan tugasnya masing-masing terutama dalam menghadapi ancaman krisis akibat situasi global serta tren kenaikan inflasi.
“Dan jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan-penanganan kesulitan yang kita hadapi, jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.