Djawanews.com – Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY Achmad Nurmandi mengungkap fakta baru mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Redho Tri Agustian (20) yang menjadi korban mutilasi di Sleman, DIY. Korban ternyata sedang melakukan penelitian tentang aktivitas kelompok LGBT.
Pihak UMY menduga kuat bahwa Redho tengah melakukan penelitian kelompok-kelompok unik di Yogyakarta usai menelusuri aktivitas mahasiswa tersebut.
"Kita mencari informasi apa yang dilakukan (Redho), termasuk risetnya. Dia sudah masuk ke berapa informan," ujar Achmad saat dihubungi wartawan, Kamis 27 Juli.
Menurutnya, aktivitas komunitas LGBT yang diteliti Redho tersebut sempat disinggung oleh dua tersangka W (29) dan RD (38) yang ditangkap di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023) usai membunuh dan memutilasi Redho. "Ini informasi hanya dari pelaku, korbannya sudah meninggal," ujarnya.
Sayangnya pendalaman dari pihak UMY belum sepenuhnya tuntas. Hal ini mengingat sejumlah barang Redho, terutama laptop yang menyimpan data aktivitas risetnya, masih berada di kepolisian untuk penyidikan.
Adapun Rektor UMY Gunawan Budiyanto menegaskan bahwa pihak kampus tetap akan menunggu keterangan resmi dari Polda DIY.
“Kami masih menunggu hasil tes DNA yang sedang dilakukan pihak kepolisian, dan kami juga percaya terhadap kinerja mereka dan prosedur kinerja standar yang dimiliki," ujarnya.
Ia menyatakan kampus UMY akan berfokus dalam penanganan dan deteksi dini pada masalah yang dihadapi mahasiswa.
"Hingga saat ini, langkah yang kami lakukan adalah bagaimana kampus dapat memahami lebih dalam masalah yang sering dihadapi mahasiswa. Salah satunya melalui program Konselor Sebaya yang kami targetkan memiliki 1000 konselor yang akan mendampingi dan menampung keluhan-keluhan mahasiswa,” ujar Gunawan.