Djawanews.com – Polemik pemecatan dokter Terawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih belum juga selesai. Kali ini muncul tentangan dari Komisi IX DPR RI yang secara terang-terangan tidak menginginkan IDI melakukan pemecatan begitu saja kepada dokter Terawan.
Komisi IX DPR RI dengan tegas mengatakan bahwa lebih baik IDI saja yang dibubarkan ketimbang harus mengeluarkan mantan Menteri Kesehatan itu dari keanggotaan.
“Bubarin aja IDI nya, ngapain orang cuma organisasi profesi kok. Dan lagian IDI itu cuma memberikan rekomendasi sama denga komisi IX ini,” ungkap Irma Chaniago, dikutip dari kanal YouTube Indonesia, Selasa 5 April.
Tidak hanya itu, Irma pun mengatakan bahwa IDI tidak berupaya untuk mensejahterakan anggotanya.
Menurutnya, hal itu terlihat pada saat IDI melakukan pemecatan kepada dokter Terawan yang ia nilai seenaknya.
Pembelaan terhadap dokter terawan tidak hanya dari Irma saja, salah satunya dari anggota partai PDIP yang disuarakan oleh Rahmat Handoyo.
Dengan tegas Rahmat memberikan pernyataan, “Bubarkan IDI, Itu bukan dari saya,” ungkapnya.
Disampaikan oleh Rahmat, bahwa hal itu mewakili suara dari rakyat.
“Itu suara netizen, begitu menggelora,” ungkapnya menambahkan.
Diberitakan sebelmnya, yang menjadi titik pangkal mengapa IDI ingin lakukan pemecatan kepada dokter Terawan, salah satunya terkait vaksin nusantara.
Dokter Terawan diduga telah melakukan promosi vaksin nusantara, sedangkan penelitian mengenai vaksin tersebut masih belum rampung.
Pemecatan dokter yang terkenal dengan terapi cuci otak terebut diberhentikan dari keanggotaan IDI atas rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Seharusnya pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap vaksin nusantara yang dikembangkan oleh dokter terawan.
Mengingat jenis vaksin tersebut hasil karya dari sebuah riset salah satu warga Indonesia.
Irma pun pernah menuturkan bahwa apa yang waktu itu tengah dikembangkan oleh doter Terawan perlu mendapat sokongan berupa dukungan agar tidak terkesan menghalang-halangi.