Djawanews.com – Profesi seperti Dokter Terawan yang mampu melakukan praktik cuci otak tentu sangat jarang ada di Indonesia. Dalam ilmu kesehatan pun, praktek cuci otak tentu belum begitu familiar di telinga orang Indonesia. Maklum, dari namanya saja sudah memunculkan kesan horor dan tak enak untuk didengar.
Namun siapa sangka, Indonesia ternyata juga memiliki seorang pria dengan kemampuan langka tersebut.
Sosok tersebut adalah Dr. Terawan Agus Putranto. Dengan sebuah proses medis yang dikenal sebagai metode cuci otak, Dokter Terawan sukses menangani hingga 40.000 pasien yang bermasalah dengan penyakit di kepala. Alih-alih mendapatkan sanjungan, ia malah dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena masalah sepele. Seperti apa sosok dan perjuangannya menggeluti dunia cuci otak tersebut? Simak ulasan berikut.
- Tak Ambil Pusing Dipecat IDI, dr Terawan Malah Pamer Suntik Petinggi MPR dan Tetap Praktik
- Eks Stafsus Menkes Soal Terawan: IDI Tebang Pilih Seenaknya ke Dokter Lokal tapi Diam Saat Dokter Asing Buat Pelanggaran
- Mulai Terbongkar! Pemecatan Dokter Terawan dari IDI Diduga karena Adanya Perebutan Lahan
Seperti yang sudah-sudah, karakter orang indonesia yang sering menyia-nyiakan kemampuan seseorang, kini menimpa pada sosok Dr. Terawan Agus Putranto. Ia dipecat oleh IDI lantaran bersikap tidak terbuka dalam memberikan penjelasan di forum ilmiah kepada sesama profesi kedokteran.
Selain itu, sikap Dr. Terawan Agus Putranto yang dinilai tak mengikuti pedoman kode etik yang dikeluarkan oleh IDI saat melakukan praktek, juga menjadi alasan yang kuat bagi pemberhentian dirinya.
Sosok Dokter Terawan Sang Ahli Cuci Otak Harumkan Nama Indonesia
Sosok pria yang juga mengabdi pada dinas kemiliteran TNI AD itu, dikenal luas berkat kemampuannya dalam hal cuci otak ala dokter Terawan. Cara ilmiah yang digunakannya, telah menyembuhkan banyak pasien yang menderita stroke. Metode yang disebut sebagai DSA (Digital Substraction Angiogram) itu, mempunyai cara kerja dengan memasukkan sebuah kateter (seperti pemasangan ring pada pasien jantung).
Kateter itu di pasang bukan di kepala, melainkan di pangkal paha yang mempunyai jalur syaraf menuju ke otak. Kateter kemudian menyemprotkan obat heparin sebagai penghancur plak atau lemak yang menyumbat pembuluh darah. Metode itulah yang hingga kini telah berhasil menyelamatkan nyawa ribuan pasien penderita stroke. Di lain sisi, cara tersebut juga berujung pada pemberhentian sementara oleh IDI kepada Dr. Terawan.
Menurut salah seorang pasien yang pernah ditangani oleh Dr. Terawan, figur tersebut merupakan sosok yang tak doyan dengan uang. Biaya cuci otak dokter Terawan dinilai tak semahal jika harus berobat ke luar negeri seperti Singapura misalnya. Yang jelas, Dr. Terawan sangat menomorsatukan kesembuhan pasiennya di atas nilai materi yang didapat. Itulah mengapa banyak yang menyayangkan pemecatan Dr. Terawan dari keanggotaan IDI. Kasihan ya Saboom.
Metode DSA yang ditemukan oleh Dr. Terawan, ternyata telah digunakan oleh dunia medis di luar negeri. Di Jerman, temuannya itu disebut sebagai Terawan Theory, Serupa dengan B.J Habibie yang dikenal di negeri Hitler sebagai Habibie Method untuk membangun rancangan pesawat.
Hal ini seolah membuktikan bahwa Dr. Terawan juga bisa menemukan cara baru untuk penyembuhan meski dirinya berlatar belakang Dokter militer. Bahkan, metode yang digunakan tersebut, membuat pasien bisa sembuh selang 4 hingga 5 jam pasca operasi. Keren!
Sejak tahun 2005 silam, Dr. Terawan telah menerapkan metode cuci otak temuannya kepada penderita stroke. Bahkan, ia mengaku telah menangani 40.000 pasien yang semuanya sukses dilakukan. Minimnya jumlah komplain dari masyarakat, dianggap Dr. Terawan sebagai nilai valid dari temuan ilmiah yang diterapkannya. Proses tersebut kemudian dipatenkan dan digunakan dengan nama DSA (Digital Substraction Angiogram).
Tak hanya masyarakat yang kecewa dengan kabar tersebut, sejumlah tokoh terkenal seperti Aburizal Bakri pun turut angkat bicara atas kasus yang menimpa Dokter Terawan. Meski telah dikeluarkan dari keanggotaan IDI, sosok dokter militer itu telah membuat Indonesia bangga karena karyanya telah digunakan di luar negeri dan berhasil menyelamatkan ribuan nyawa dari penderita stroke.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.