Djawanews.com – Presiden Joko Widodo kembali menyebut praktisi teknologi informasi asal Gresik, Ainun Najib. Ia bahkan menanyakan syarat apa saja yang harus dipenuhi agar sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia yang bertalenta di bidang teknologi digital, termasuk Ainun Najib, dapat pulang ke Tanah Air.
"Mas Ainun Najib, ini saya sudah kenal lama. Saya mau tanya, gimana sih agar Chai, Veni, Rangga, termasuk Ainun juga mau pulang ke Indonesia?" tanya Jokowi melalui di acara peresmian Sea Labs Indonesia melalui sambungan konferensi video di Jakarta, Selasa 1 Maret.
Ainun Najib saat ini bekerja sebagai Head of Analytic Platform and Regional Business Grab Singapura. Ainun juga pernah bergabung di IBM Singapura sebelum bekerja di Grab Singapura.
Sebelumnya Jokowi juga pernah menyebut nama Ainun Najib dalam acara pengukuhan pengurus PBNU 2022-2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 31 Januari 2022.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menantang NU untuk memanggil Ainun Najib pulang ke Indonesia dan menggajinya lebih besar dari yang didapat di Singapura. Sebab, Jokowi ingin PBNU memberikan ruang lebih besar bagi warga muda NU untuk mengambil peran, khususnya dalam perkembangan Indonesia baru.
"Di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau diajak ke sini harus bisa digaji lebih dari Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai (Yaqut Cholil Staquf). Kalau beliau nanti call, digaji berapa pun bismillah pasti mau," kata Jokowi.
Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah berapa kisaran gaji Ainun Najib di Singapura?
Dikutip dari Glassdoor, rata-rata gaji untuk jabatan Head of Analytic di Singapura sebesar SGD 8.925 per bulan atau setara dengan Rp 94,6 juta (kurs Rp 10.600 per SGD). Gaji ini belum termasuk tunjangan dan bonus.
Mengenal Ainun Najib
Ainun Najib adalah praktisi teknologi informasi asal Gresik yang berdomisili di Singapura. Ia dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org dan KawalCOVID19.
Pria kelahiran 20 Oktober 1985 di Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini adalah anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003 dan meraih honorable mention.
Ainun kemudian menempuh pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura dengan jurusan Computer Engineering. Prestasi di bidang teknis dan sains pun terus mengiringi Ainun.
Di NTU, ia bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006) dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).
Setelah lulus, Ainun bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer. Lalu menjabat sebagai konsultan senior.
Ainun kemudian dikenal sebagai juru bicara dan salah satu penggagas situs KawalPemilu.org. Ini adalah situs crowdsourcing digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden 2014 berdasarkan scan formulir C1 dari KPU.
Berkat situs ini, ia muncul di berbagai media cetak dan elektronik, termasuk beberapa wawancara di sejumlah televisi hingga koran Financial Times.
Pada Maret 2015, Ainun dan rekannya Pahlevi Fikri Auliya pun meluncurkan situs kawalapbd.org. Situs ini dibuat berdasarkan adanya sengketa APBD DKI Jakarta 2015 antara pihak pemerintah provinsi dan DPRD Jakarta. kawalapbd.org digunakan untuk menjabarkan rencana APBD versi kedua pihak, termasuk menunjukkan perbedaan-perbedaan dan kejanggalan yang ada di kedua anggaran tersebut.