Djawanews.com – Beberapa organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih menyebut KPUD diduga melakukan kecurangan selama proses verifikasi parpol Pemilu 2024. Fadli Ramdhani selaku Manager Program Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi menyebut ada 19 KPUD yang tercatat berdasar aduan.
Fadli Ramdhani merinci, 12 KPU tingkat kabupaten kota diduga mengikuti instruksi KPU pusat melakukan kecurangan.
Sisanya, 9 tindakan kecurangan dilakukan KPU tingkat provinsi. Dugaan kecurangan itu dilakukan mulai dari intervensi, manipulasi data, hingga intimidasi dan ancaman dari KPU pusat ke KPU daerah.
"Berdasarkan aduan serta informasi yang diterima oleh Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih, setidak-tidaknya ada 12 kabupaten/kota dan 7 provinsi diduga mengikuti instruksi dari KPU RI dan berbuat curang saat proses verifikasi faktual partai politik peserta pemilu berlangsung," kata Fadli
Berdasarkan aduan yang mereka terima, Fadli menjelaskan dugaan tindakan kecurangan itu dilakukan oleh pejabat KPU pusat lewat panggilan video kepada KPU tingkat provinsi agar meloloskan partai tertentu.
Tindakan intimidasi itu dilakukan dengan mengubah status verfikasi parpol dari semula tidak memenuhi syarat menjadi memenuhi syarat. Namun, Fadli tak menyebut pejabat dan partai yang dimaksud.
"Dengan cara mendesak KPU provinsi melalui Video Call untuk mengubah status verifikasi partai politik, dari yang awalnya Tidak Memenuhi Syarat berubah menjadi Memenuhi Syarat," katanya.
Namun, tindakan itu sempat menuai perlawanan. Upaya intimidasi kemudian dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KPU pusat kepada Sekretaris KPU daerah.
Kali ini, menurut Fadli intimidasi bahkan disertai nada ancaman mutasi dan ancaman tidak akan dipilih pada periode berikutnya.
"Kabarnya, Sekretaris Jenderal sempat berkomunikasi melalui video call untuk menginstruksikannya secara langsung disertai dengan ancaman mutasi bagi pegawai yang menolak," kata Fadli.
"Sederhananya, jika menolak instruksi, maka tidak akan dipilih sebagai anggota KPU daerah mendatang," tambahnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari KPU soal dugaan intimidasi yang mereka lakukan. CNNIndonesia.com telah menghubungi Ketua KPU Hasyim Asy'ari namun tak mendapat respons.
Sekretaris Jenderal atau Sekjen KPU, Bernad D Sutrisno telah membantah kabar intimidasi anggota sekretariat KPU di tingkat provinsi melalui panggilan video atau video call untuk merekayasa atau memanipulasi hasil verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu 2024.
"Tuduhan bahwa saya melakukan intimidasi dan ancaman melalui panggilan video pada 7 November 2022 itu tidak benar karena setiap kegiatan sudah ada tim teknis yang memiliki tugas untuk menjelaskan substansi," ujar dia, saat dikonfirmasi Antara di Jakarta.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.