Djawanews.com – Polri mengungkap alasan nuronan kelas kakap thailand, Chaowalit Thungduang alias Sia Paeng Nanoo alias Sulaiman, memilih bersembunyi di Indonesia. Hal itu dilakukan karena Chaowali merasa wajahnya mirip dengan masyarakat Indonesia.
"Dia seperti muka Indonesia. Makanya dia ke Indonesia dengan nama Sulaiman," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa dikutip Senin, 3 Juni.
Dalam pelariannya Chaowalit Thungduang alias Sia Paeng Nanoo sedianya tak langsung ke Indonesia. Buronan ini terlebih dulu ke India.
Namun, tersangka merasa di India tak aman dan keberadaannya akan mudah diketahui.
"Dari Thailand ke India dulu, baru ke Aceh," ucapnya.
"Karena mukanya di India tidak sama dengan muka dia," sambung Mukti.
Untuk menuju Indonesia dari India, buronan Chaowalit Thungduang alias Sia Paeng Nanoo menempuh jalur laut.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan bahwa penangkapan Chaowalit berdasarkan adanya red notice dari Royal Thai Police pada 16 Februari 2024.
"Buronan ini salah satu seorang pelaku kriminal yang telah ditetapkan sebagai buronan yang paling dicari di Thailand karena telah melakukan berbagai kejahatan sebelum akhirnya melarikan diri ke Indonesia untuk bersembunyi," kata Wahyu.
Selama berada di Indonesia, Chaowalit menggunakan identitas palsu, KTP, maupun kartu keluarga (KK) dan akta kelahiran yang dibuat oleh seorang warga negara Indonesia di Aceh berinisial FS.
"Sampai di Indonesia ada WNI berinisial FS yang sebelumnya dikenalkan salah satu saksi di Thailand untuk membantu buronan membuat identitas palsu sebagai WNI atas nama Sulaiman. Identitas palsu itu tersebut berupa KTP, KK, dan akta kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur," katanya
Adapun, Chaowalit Thongduang ditangkap di Bali. Saat ini, Polri akan melakukan proses ekstradisi atau pemulangan ke Thailand.