Djawanews.com – Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Ismail Fahmi S.Ag mengungkapkan HOAKS yang menyebut vaksinasi Covid-19 menyebabkan badan lemah dan puasa batal menjadi salah satu penyebab menurunnya minat peserta vaksinasi selama Ramadan.
"Mungkin karena pelaksanaan di bulan puasa masyarakat banyak mendengar hoaksnya, kalau vaksin lemas malah jadi batal," kata Ismail melalui diskusi virtual.
"Padahal kita dari awal sudah memberi edaran penuh dan mensosialisasikan lewat Kanwil yang ada, pelaksanaan vaksin tidak membatalkan puasanya terlbih ada fatwa MUI, mungkin penyebaran hoaks lebih masif," tuturnya.
Menurunnya minat peserta vaksinasi Covid-19 selama Ramadan sebelumnya diamini pula oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia.
“Di bulan April terjadi penurunan penyuntikan (vaksinasi COVID-19) per hari, saat puasa juga terjadi penurunan dosis penyuntikannya karena awal-awal puasa mungkin masih beradaptasi dengan kondisi tersebut,” ungkap Nadia.
“Selain itu, alasan lain menurunnya tren penyuntikan juga disebabkan karena jumlah dosis vaksin yang terbatas. Tercatat, di bulan Maret, jumlah stok vaksin adalah 18 juta dosis, namun di bulan April ketersediaannya hanya sekitar 7-15 juta dosis,” lanjutnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.