Djawanews.com - Tagar Kapolsek Beji Depok tiba-tiba jadi trending di Twitter pada Selasa (4/5/2021). Lewat tagar itu, muncul suara desakan kepada kepolisian untuk melanjutkan penyelidikan kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang meninggal di danau UI pada 2015 lalu.
Desakan kepada polisi ini kembali naik setelah keluarga Akseyna membuat petisi di Change.org seminggu lalu. Petisi itu ditujukan kepada Polsek Beji Depok untuk melanjutkan penyelidikan pembunuhan Akseyna.
Keluarga Akseyna juga meminta UI lebih proaktif dan transparan selama proses penyelidikan.
"Kami mohon dukungan seluruh rakyat Indonesia agar penyelidikan kasus ini dilanjutkan, lebih gencar dan serius," tulis keluarga Akseyna dalam petisi Change.org.
Netizen pun kembali menyoroti kasus pembunuhan ini dan memberi dukungan pada petisi itu. Netizen juga mendesak kasus pembunuhan Akseyna diselesaikan mengingat kasus ini telah bergulir selama enam tahun dan belum menemukan titik terang.
Kasus Pembunuhan Akseyna
Seperti diketahui, jasad Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga kompleks UI pada 26 Maret 2015 lalu. Akseyna merupakan mahasiswa semester 3 Jurusan Biologi Fakultas MIPA UI.
Berdasarkan proses penyelidikan dan gelar perkara, polisi sempat menegaskan Akseyna dibunuh. Dugaan ini diperkuat dengan bukti-bukti seperti tubuh Akseyna yang dipenuhi luka di kepala dan badan. Polisi juga menemukan batu bata seberat 14 kilogram di dalam tas Akseyna.
Selain itu, hasil autopsi juga menunjukkan adanya air dan pasir di dalam paru-paru Akseyna. Itu berarti Akseyna dimasukkan ke danau dalam kondisi hidup atau bernapas hingga tak sadarkan diri.
Ditemukan juga sobekan di sepatu bagian tumitnya yang menunjukkan bahwa Akseyna sempat diseret sebelum diceburkan ke dalam danau.
Sayangnya, penyelidikan kasus ini berlarut-larut hingga enam tahun berlalu. Polisi juga masih belum menemukan siapa pembunuh Akseyna. Pihak keluarga juga tidak mendapatkan update apa pun mengenai perkembangan penyelidikan kasus ini.