Djawanews.com - Surat telegram rahasia (STR) nomor ST/1701/VIII/KEP2021 keluar juga. Isinya pencopotan Irjen Eko Indra Heri dari Kapolda Sumatera Selatan dan ditempatkan jadi Koordinator Staf Ahli Kapolri (Karosahli).
Pencopotan Irjen Eko terjadi tak lama setelah kasus dana sumbangan bodong dari anak Akidi Tio senilai Rp2 triliun. Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono namun membantah kalau Irjen Eko digeser berkaitan dana sumbangan tersebut. Menurutnya, rotasi anggota Polri hanya sebatas penyegaran organisasi.
Dalam STR tersebut, Irjen Eko Indra Heri dipindahkan ke jabatan Karosahli Kapolri. Sementara yang akan mengantikan posisinya yaitu Irjen Toni Harmanto.
"Penyegaran organisasi saja," kata Argo, Kamis, 26 Agustus.
Sulit memang memisahkan pencopotan Irjen Eko dengan kasus sumbangan dana bodong Akidi Tio. Sebab, pencopotan dilakukan tak lama setelah tim pengawasan dan pemeriksaan khusus (Wasriksus) merampungkan pemeriksaan terhadap Irjen Eko.
"Tim dari Wariksus Itwasusm sudah kembali dari Sumatera Selatan dalam rangka meminta keterangan di Polda Sumsel. Kemudian tim Propam juga sudah kembali, tim Paminal juga sudah kembali," kata Argo.
Anak Akidi Tio, Heryanti, menghebohkan masyarakat karena sumbangan Rp 2 triliun untuk penanganan COVID-19 yang diserahkannya ke Polda Sumatera Selatan. Tapi, setelah diusut ternyata bantuan itu seolah fiktif lantaran saldo di rekening tak mencukupi.
Terungkapnya hal ini usai polisi berkoordinasi dan meminta keterangan dari pihak bank.
“Jadi bisa dipastikan bahwa saldo yang ada di rekening bilyet giro yang diberikan saudari Heryanti saldonya tidak cukup. Itu hasil dari klarifikasi atau dari koordinasi yang ada di Sumsel,” ucap Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi awal Agustus lalu.
Meski demikian, polisi belum bisa memastikan berapa jumlah saldo yang sebenarnya dimiliki oleh Heryanti. Sebab, pihak bank tidak bisa memberi tahu karena diatur dalam aturan perbankan.
"Jadi terkait nama pemilik rekening, data nasabah ini rahasia bank jadi tidak bisa diberikan pihak bank kepada pihak kepolisian," ungkap dia.
Siapa Irjen Eko Indra Heri?
Irjen Pol Eko Indra Heri lahir di Palembang, 23 November 1964 silam. Dia jebolan Akademi Kepolisian tahun 1988 . Sebelum jadi Kapolda Sumsel 1 Mei 2020 lalu, Irjen menjabat Asisten Kapolri Bidang SDM di tahun 2018.
Selain itu, dalam karir kepolisian berbagai jabatan penting pernah diembannya. Seperti; Kasat/Pidum Dit Reskrim Polda Sumsel (2003), Kapolres Lahat (2005), Kapolres Demak (2007).