Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin buru-buru menandatangai keputusan presiden (keppres) pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Jokowi mengatakan pemindahan ibu kota yang dipaksakan akan berujung tidak baik.
"Pindah rumah saja ruwetnya kayak gitu, ini pindah ibu kota jadi jangan kejar-kejar, sehingga belum siap kita paksakan, akhirnya tidak baik," ujar Jokowi seusai menghadiri Nusantara TNI Fun Run di IKN, Kalimantan Timur, Minggu 6 Oktober.
Menurutnya, pemindahan ibu kota mestinya berjalan secara alami dengan memastikan kesiapan infrastruktur dan ekosistem yang ada. Ia juga menyinggung bahwa pemindahan ibu kota akan dilakukan secara perlahan dan bertahap.
"Saya kira ini normal, natural saja, sehingga semuanya ekosistem terbangun, rumah sakit, sekolah, untuk urusan logistik semuanya sudah ada, baru pelan-pelan itu pun juga pelan-pelan kita pindahkan. Sehingga semuanya rasa nyaman di sini," tambahnya.
Jokowi juga menyebut bahwa nantinya Keputusan Presiden (Keppres) soal Pemindahan Ibu Kota Negara mestinya bakal diteken oleh pemerintahan selanjutnya. Seperti diketahui, Prabowo Subianto selaku presiden terpilih bersama wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan resmi dilantik per 20 Oktober 2024 mendatang.
"Ya, mestinya begitu, presiden yang baru, Pak Prabowo," ungkapnya.