Djawanews.com – Ramai kabar mengenai Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi sindir rakyat Indonesia saat Rakornas sekaligus peluncuran sertifikat Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) di Ballroom Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan pemerintah berkomitmen membangun Indonesia dari pinggiran dan perbatasan. Acara Rakornas itu diselenggarakan hari ini, Senin, 20 Desember.
“Membangun dari desa bukan Jawasentris tapi Indonesiasentris. Yang kita bangun bukan hanya yang gede-gede saja, yang besar-besar saja. Jalan tol misalnya, pelabuhan atau airport atau bandara bukan itu saja, tapi juga jalan-jalan di kampung, jalan-jalan di desa, embung-embung di desa, dan memperbaiki pasar-pasar rakyat yang ada di desa-desa,” ungkap Jokowi.
Jokowi lalu memaparkan jumlah alokasi anggaran untuk desa yang selama ini sudah diguyur pemerintah. Ia mengungkapkan pemerintah sudah menyalurkan dana desa sejak 2015.
“Dan perlu saya ingatkan bahwa penyaluran dana desa sejak tahun 2015 sampai saat ini kita sudah menyalurkan Rp400,1 triliun. Kok pada diam?” kata Jokowi sindir rakyat peserta Rakornas tak memberi tepuk tangan.
Jokowi Sindir Rakyat Saat Rakornas, Minta Diberi Tepuk Tangan?
Mendengar sindiran Jokowi itu, sontak seluruh peserta Rakornas langsung bertepuk tangan. Jokowi pun melanjutkan kembali sambutannya dan merinci dana desa yang sudah disalurkan selama 6 tahun terakhir.
“Kaget? Rp400,1 triliun dimulai dari 2015 Rp21 triliun, tepatnya Rp20,8 triliun, 2016 Rp46,7 triliun, 2017 Rp59,8 triliun, 2018 Rp59,8 triliun, 2019 Rp69,8 triliun, dan 2020 Rp71,1 triliun dan terakhir 2021 Rp72 triliun. Totalnya tapi Rp400,1 triliun,” jelasnya.
Jokowi menerangkan APBD desa meningkat drastis. Jika pada 2014 rata-rata Rp329 juta, pada 2015 sudah naik menjadi Rp701 juta dan pada 2021 naik menjadi Rp1,6 miliar.
“Hati-hati pengelolaan dana desa yang jumlahnya tidak sedikit, jumlahnya sangat besar sekali. Sekali lagi Rp400,1 triliun gede sekali. Begitu salah sasaran, begitu tata kelola tidak baik, bisa lari ke mana-mana. Ini perlu saya ingatkan,” tegasnya.
Kendati demikian, Jokowi mengungkapkan dari data yang ia punya, fisik yang sudah terbangun juga kelihatan.
Jokowi sindir rakyat, terutama para perangkat desa untuk hati-hati dalam penggunaan dana. Ia berpesan jangan sampai dana tersebut kemana-mana atau disalahgunakan. “Jalan desa, misalnya, sudah terbangun 227 ribu kilometer. Jalan desa, embung yang kecil-kecil 4.500 unit, irigasi 71 ribu unit, jembatan 1,3 juta meter itu dimeteri bukan jumlahnya, pasar desa 10.300 unit, bumdes saat ini juga telah mencapai 57.200 unit. Ini kelihatan, kelihatan, kelihatan, tapi semakin ke sini kita harus semakin fokus,” pungkas Jokowi.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.