Djawanews.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah salah satu kepala negara yang menyerukan agar Rusia dan Ukraina mengakhiri konflik.
Dalam cuitannya, Jokowi menyampaikan 'setop perang' atas invasi militer Rusia. Namun ternyata hal itu bertolak belakang dengan sikap Pemeintah Indonesia atas konflik tersebut.
Pemerintah Indonesia tidak ada dalam 80 negara yang mendukung penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina.
Terlihat Pemerintah Indonesia belum mengambil sikap.
Di sisi lain, perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil sikap dengan pemungutan suara dari negara anggota PBB.
Dikutip dari Pikiran-Rakyat, PBB menginformasikan ada 80 negara anggota yang menjadi co-sponsor untuk penyelesaian konflik militer antara Rusia dan Ukraina.
Informasi tersebut disebarkan melalui akun Twitter PBB Norwegia (@NorwayUN), baru-baru ini.
Hal mencengangkan ternyata Indonesia tidak ada dalam daftar negara yang mendukung perdamaian Rusia dan Ukraina.
Beberapa negara besar memberikan dukungan atas penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina.
Belgia, Kanada, Italia dan Jerman, negara-negara besar yang mendukung PBB dalam mendamaikan Rusia dan Ukraina.
Selain Indonesia, memang negara di kawasan Asia termasuk yang sedikit mendukung.
Tercatat hanya ada Jepang, Timor Lester, Papua Nugini dan Republik Korea.
Di kawasan Asia Tenggara misalnya, hanya ada nama Singapura sebagai negara yang memberikan dukungan perdamaian Rusia dan Ukraina.