Djawanews.com – Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman belakangan diisukan berperan di balik kasus yang menimpa Habib Bahar bin Smith.
Hal itu disampaikan oleh Pegiat media sosial Edy Mulyadi yang menilai bahwa polemik pondok pesantren Habib Bahar yang didatangi oleh segerombolan prajurit TNI, termasuk Brigjen Achmad Fauzi merupakan sebuah pelanggaran.
Edy Mulyadi menilai, baik dari segi aturan maupun hukum, tak ada yang memuat legitimasi soal seorang jenderal TNI membawa sebuah pesan ke sebuah pondok pesantren.
Dia mengklaim teman-temannya yang merupakan praktisi hukum juga mengaku heran dengan tindakan petinggi TNI yang justru mengurusi masalah di luar ranahnya.
"Dari sisi hukum tidak ada sejarahnya, dalilnya, apalagi legitimasinya, seorang jenderal datang ke pondok pesantren dengan membawa 'saya cuma membawa pesan', kalau enggak salah begitu seperti di video-video yang beredar. Bahwa Habib Bahar jangan lagi ceramah begitu-begitu dan datang untuk menjemput, teman-teman saya, para praktisi hukum itu marah banget," ujar Edy Mulyadi dalam saluran YouTube Bang Edy Channel, dikutip pada Selasa, 4 Januari.
"Sejak kapan TNI ngurusin terlapor, orang yang dipanggil polisi untuk dilakukan pemeriksaan," sambungnya.
Dia pun mengingatkan agar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa segera turun tangan mengatasi masalah yang terjadi. Minimal orang nomor satu di TNI itu memberikan teguran.
"Ini mas Andika Perkasa, Panglima TNI, please deh kasih teguran lah minimal," kata Edy Mulyadi.
Edy Mulyadi lantas menyindir soal isu yang beredar di masyarakat bahwa Brigjen Achmad Fauzi diduga mendatangi pondok pesantren Habib Bahar atas perintah dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
"Tapi saya enggak tahu apakah si komandan korem Suryakenca datang entah membawa pesan dari siapa, tapi yang berkembang di warganet kuat dugaan dari Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman," imbuhnya.