Djawanews.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menerima kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta Cik Ditiro, DIY pada Sabtu, 11 Desember.
Dalam pertemuan ini, keduanya membahas pentingnya persatuan nasional dengan cara merawat kebhinekaan yang ada. Ia pun berpesan ke Jenderal Dudung Abdurachman untuk dapat menjaga persatuan sekaligus supaya Indonesia tidak terpecah.
“Persatuan menjadi hal yang mutlak bagi masa depan Indonesia. Jangan sampai bangsa Indonesia pecah karena perbedaan-perbedaan yang tidak bisa kita dialogkan,” ujar Haedar pada Minggu, 12 Desember.
Haedar mengungkapkan, Muhammadiyah dan TNI memiliki kesamaan pandangan bahwa kehidupan kebangsaan harus berpijak pada tiga nilai, yaitu Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa. Menurut Haedar, semua agama di Indonesia telah melewati berbagai proses panjang hingga menyatu dalam identitas ke-Indonesiaan.
Sementara itu, unsur kebudayaan luhur bangsa telah membentuk identitas nasional seperti sifat kebersamaan, gotong royong, dan keramahan bangsa Indonesia. Identitas inilah yang menjadi patokan bagi bangsa Indonesia dalam bersentuhan dengan kebudayaan asing.
“Sehingga kita bisa belajar dari kebudayaan lain baik di Timur Tengah, di Asia, di Barat, tetapi semuanya juga harus tetap kita seleksi mana yang baik dan mana yang tidak pas dengan kebudayaan luhur bangsa,” kata Haedar.
“Nilai-nilai yang tidak sejalan dengan kebudayaan luhur bangsa, tentu jangan menjadi pola hidup bangsa Indonesia,” kata Haedar,” pungkas Haedar kepada Jenderal Dudung Abdurachman.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.