Djawanews.com – Tentunya kita mengetahui bahwa khitan/sunat merupakan hal yang wajib dilakukan, terutama bagi masyarakat yang beragama Islam. Namun, tahukah anda kalau sunat mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan?
Khitan memiliki manfaat untuk menjaga kebersihan penis, mencegah infeksi bakteri/virus, inflamasi, dan bahkan mencegah kanker. Selain itu, khitan memiliki manfaat mengurangi resiko terjangkitnya Penyakit Menular Seksual seperti herpes dan sipilis.
Mitos
Tahukah ada? Dalam masyarakat, khitan menyimpan segudang mitos. Bahkan, tidak sedikit orang yang masih mempercayai dan menjadikan mitos tersebut sebagai motivasi untuk dikhitan.
Berikut mitos seputar khitan yang ada di masyarakat dan penjelasan ilmiah menurut para ahli.
- Khitan Menjadikan Anak Tumbuh Lebih Cepat
Benarkah demikian? Menurut hasil penelitian, mitos tersebut dikatakan tidak benar. Pasalnya, sirkumsisi atau khitan bersifat anatomis sehingga tidak akan mempengaruhi pertumbuhan anak.
- Disunat Jin
Mitos ini mulai tersebar ketika terjadi peristiwa penis seorang anak yang telah selesai mandi berubah bentuk menjadi penis yang sudah dikhitan, padahal anak tersebut belum pernah dikhitan.
Menurut dunia medis, fenomena tersebut dipatahkan dengan penjelasan ilmiah yang disebut parafimosis.
Parafimosis merupakan kelainan di bagian penis laki-laki dimana kulit yang menutupi penis tertarik ke belakang batang penis dan tidak dapat dikembalikan ke posisi semula.
- Anak dilarang lari-lari tiga hari sebelum sunat
Mitos mengenai anak yang dilarang berlari-lari dalam jangka waktu tiga hari sebelum khitan dimaksudkan agar tidak banyak darah yang keluar ketika anak tersebut dikhitan.
Namun, faktanya tidak berkata demikian. Banyak tidaknya darah yang keluar biasanya disebabkan oleh penis anak yang terlalu tegang ketika dikhitan.
- Tidak boleh renang dilaut setelah sunat
Memang mitos tersebut benar adanya. Menurut para ahli, penis yang baru saja dikhitan masih dalam keadaan yang rentan terkena infeksi. Karena itu air laut/air garam justru memperparah luka pada penis sehingga proses pengeringan luka/pemulihan menjadi lebih lama.
- Susah dikhitan kalau telat/sudah terlalu tua
Faktanya, proses pemotongan kulit kulup penis tidak dipengaruhi oleh faktor usia. Apalagi proses khitan telah dimajukan dengan teknologi yang sekarang sudah jauh berkembang.
Ingin tahu informasi lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews