Djawanews.com - Lonjakan Covid-19 di negeri ini tak kunjung mereda. Kasus hariannya tembus 50 ribu kasus per hari. Hal ini bahkan telah diprediksi para pakar beberapa waktu lalu.
Salah satunya adalah pendapat pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman. Menurutnya, estimasi kasus harian Covid-19 pada puncak lonjakan bisa mencapai 50-100 ribu kasus.
Dicky Budiman menjelaskan, alasannya penularan Covid-19 di masyarakat sudah dalam level mengkhawatirkan yaitu di level community transmission. Dan kini, perhitungan jumlah kasus harian Covid-19 bisa lebih tinggi dari yang semula diperkirakan.
"Kalau protokol kesehatan dipatuhi, kasus Covid-19 di Indonesia bisa mencapai puncaknya di akhir Juli atau awal Agustus, dengan jumlah kasus baru meningkat menjadi 200 ribu per hari," ungkap Dicky.
Kenaikan Kasus Hingga 400 Ribu
Di balik itu, jika pembatasan PPKM darurat tidak efektif, kenaikan kasus Covid-19 bahkan bisa mencapai 400 ribu per hari. Karena itu, Dicky mendukung PPKM darurat untuk diperpanjang di tengah ledakan kasus Covid-19 ini. Minimal selama 6 pekan.
Jika PPKM tidak diperpanjang, menurutnya, Indonesia akan mengarah pada skenario terburuk. Kasusnya bisa tembus 1 juta per hari.
Menurut perhitungan Dicky, angka kematian Covid-19 yang sempat tembus seribu kasus menandakan infeksi virus harian sebenarnya sudah berada di 100 ribu kasus. Terlebih, varian Delta menyebar nyaris di antara 60% kasus di Indonesia.
"Saat ini infeksi yang terjadi sudah lebih dari 100 ribu. Sebagai gambaran, angka kematian kita yang bahkan Rabu lalu sudah menyentuh 1.000 kasus kematian, bahkan kalau dilihat dari website pemda itu sangat konsisten angka kematian sudah selalu di atas 1.000," terangnya.