Djawanews.com – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut kenaikan kasus COVID-19 pada provinsi di luar Jawa dan Bali cukup sigifikan dalam seminggu terakhir.
"Ternyata, di provinsi luar Jawa-Bali, kenaikan pada pekan ini sebesar 61,8 persen. Sebagai informasi, kenaikan di luar Jawa-Bali pada pekan sebelumnya hanya sebesar 37,79 persen," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 6 Juli.
Lima provinsi yang berkontribusi terbesar dalam kenaikan kasus tersebut adalah Kalimantan Timur yang naik 1.749 kasus, NTT naik 1.269, Kalimantan Barat naik 1160, Riau naik 843, dan Sulawesi Selatan naik 751 kasus.
Karenanya, Wiku meminta kepada pemerintah daerah, meski tidak diterapkan PPKM darurat seperti Jawa-Bali, tetap wajib meningkatkan penanganan COVID-19 untuk mencegah kenaikan kasus lebih tinggi lagi.
"Jangan sampai terjadi kenaikan kasus yang semakin tinggi lagi di provinsi-provinsi non-Jawa-Bali karena tidak segera ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat," ujar dia.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Selain itu, saat ini ada 27 kabupaten/kota di luar Jawa dan Bali yang masuk dalam zona merah. Wiku meminta tiap daerah memperhatikan perkembangan kasus di wilayahnya masing-masing serta menegakkan peraturan PPKM Mikro.
"Segera ambil langkah-langkah efektif dan tepat sasaran untuk menekan penularan agar tidak semakin meningkat seperti di Jawa dan Bali," sebutnya.
Sementara, secara nasional, kasus positif pada minggu ini mencapai 168.767 kasus. Angka ini meningkat 34,6 persen dari minggu sebelumnya.
Kenaikan ini dikontribusikan dari 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi. Di antaranya DKI jakarta naik 14.508 kasus dari minggu lalu, Jawa Barat naik 10.367, Jawa Timur naik 2.905, DIY naik 2.173 dan Kalimatan Timur naik 1.749 kasus.
"Perlu jadi perhatian bahwa setelah beberapa pekan didominasi pulau jawa, pada minggu ini kalimantan timur masuk ke dalam salah 1 provinsi dengan kenaikan teringgi," tutur Wiku.