Djawanews.com – Viral seorang anggota DPRD Palembang dari Fraksi Partai Gerindra, M. Syukri Zen melakukan pemukulan berkali-kali terhadap perempuan di SPBU. Gerindra menyatakan Syukri terancam dipecat karena telah mencoreng nama baik partai.
Ketua DPC Partai Gerindra Palembang Akbar Alvaro membenarkan bahwa Syukri merupakan kader Partai Gerindra. Alvaro mengungkapkan bakal memberikan sanksi tegas kepada Syukri. "Apa yang dilakukan Pak Syukri tidak merepresentasikan Partai Gerindra Kota Palembang. Intinya kami Gerindra tidak mentolerir perbuatan tersebut," ujar Alvaro.
Dia mengatakan sudah ada upaya damai yang dilakukan anggota DPRD Palembang dengan perempuan muda yang terlibat keributan tersebut. Meskipun upaya hukum berhenti karena damai, Alvaro berujar, hal itu tidak akan mempengaruhi keputusan partai untuk memberikan sanksi tegas kepada Syukri.
"Sikap kami akan memberikan sanksi tegas, bahkan sampai pemecatan. Sudah kami laporkan, kita tunggu sikap DPP. Perlu dicatat dan digarisbawahi, bapak Prabowo tidak mentolerir arogansi dan sikap-sikap terlarang seperti ini.
Sementara itu, Ketua Mahkamah Partai Gerindra Habiburokhman memastikan bakal memanggil Syukri. Dia menyatakan kader Gerindra dilarang keras arogan kepada masyarakat. "Ada info itu anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, ada klaim juga sudah berdamai. Kami akan pastikan dan panggil yang bersangkutan," katanya pada Rabu, 24 Agustus.
Kronologi Anggota DPRD Palembang Pukuli Seorang Perempuan di SPBU
Tata, perempuan yang menjadi korban pemukulan itu menjelaskan kronologi kejadian. Awalnya, dia bersama ibunya hendak mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang, Jumat (5/8). Saat itu dia berada di urutan ketiga. Ketika mobilnya hendak maju, tiba-tiba mobil mewah berpelat nomor BG 7 UB menyerobot antrean. Mobil itu berhenti tepat di mobil Tata.
"Dia main-mainkan lampu ke arah kami, kan kami silau. Tapi itu tak kami hiraukan dan kami tetap tak memberikan izin dia untuk menerobos antrean," kata Tata.
Anggota DPRD Palembang di mobil mewah itu membuka jendela dan memaki-maki Tata dan ibunya karena tak diizinkan menerobos antrean. Pria itu kemudian keluar dan menghampiri mobil Tata sambil memaki-maki.
"Terus saya turun. Saya tanya gimana Pak, maksudnya apa memaki ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak enggak mikir lagi. Saya dipukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari dipelintir," ungkap Tata.
Warga segera melerai aksi penganiayaan itu. Tata kemudian melapor ke polisi. Belakangan, rekaman kamera pengawas yang merekam dugaan penganiayaan itu diunggahnya ke media sosial Instagram dan Twiitter.
Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang, Iptu Apriansyah membenarkan laporan terkait dugaan penganiayaan itu. "Laporannya sudah kita terima, sedang diproses," kata Iptu Apriansyah.
Iptu Apriansyah juga membenarkan bahwa mobil yang diduga hendak menerobos antrean itu milik anggota DPRD Palembang berinisial MS.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.