Djawanews.com – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengubah istilah atau jenama 'Rumah Sakit Umum Daerah' (RSUD) menjadi 'Rumah Sehat untuk Jakarta'.
Menurut Pras, pengubahan nama itu tidak penting bagi masyarakat. Ia mengatakan semestinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat terobosan program pembangunan atau pelayanan yang berdampak langsung kepada masyarakat, bukan kebijakan aneh seperti yang dibuat Anies Baswedan.
"Yang terasa langsung gitu kesuksesannya di tengah masyarakat. Bukan cuma ganti-ganti nama, kemarin nama jalan, sekarang rumah sakit. Setop deh bikin kebijakan ngawur," kata Pras dalam keterangan tertulis pada Kamis, 4 Agustus.
Anies Baswedan Harusnya Lebih Memperhatikan Masalah DKI Jakarta Lainnya
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menilai Jakarta masih memiliki segudang masalah yang perlu segera dibereskan. Misalnya, angka kemiskinan yang terus naik. Kemudian permasalahan kampung kumuh di tengah kota yang belum terselesaikan.
"Lihat tuh Tanah Tinggi, terus Johar. Mereka itu perlu sentuhan pemerintah, butuh solusi dengan program program yang baik, bukan ganti-ganti nama begitu, itu enggak dibutuhkan masyarakat," ujar dia.
Pras pun mengaku heran dengan istilah 'rumah sehat' yang digunakan Anies untuk menggantikan nama rumah sakit. Menurutnya, sudah sejak lama semua orang mengetahui rumah sakit adalah tempat untuk mengobati penyakit.
Apalagi, penamaan rumah sakit sudah tertera dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. "Jadi memang aturannya di Pasal 1 jelas namanya rumah sakit. Dari dulu kalau kita sakit kemana sih larinya, ya ke rumah sakit. Memang namanya rumah sakit ya untuk mengobati penyakit. Logikanya kan begitu. Kalau sudah sehat ya kerja, beraktivitas kembali," katanya.
Diberitakan, Anies Baswedan mengubah jenama 'Rumah Sakit Umum Daerah' (RSUD) menjadi 'Rumah Sehat untuk Jakarta'. Perubahan ini hanya berlaku bagi rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jakarta. Anies mengatakan penjenamaan dilakukan karena selama ini 'rumah sakit' memiliki orientasi pada kuratif dan rehabilitatif.
Dia mengatakan penjenamaan 'rumah sakit' menjadi 'rumah sehat' juga agar peran fasilitas kesehatan itu ditambah dengan aspek promotif dan preventif. Dengan hal ini, Dia berharap agar masyarakat datang ke RS bukan sekadar untuk berobat, tapi juga untuk lebih sehat. Menurut Anies Baswedan, warga bisa datang ke 'rumah sehat' untuk melakukan medical check up, persoalan gizi, hingga konsultasi kesehatan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.