Djawanews.com – Pemerintah bakal menaikkan harga BBM subsidi, Pertalite dan Solar, pada pekan ini. Menurut Kementerian ESDM kenaikan ini dapat jadi momentum masyarakat beralih ke kendaraan listrik, terutama sepeda motor listrik. Djoko Siswanto, Sekjen Dewan Energi Nasional Kementerian ESDM, mengatakan Pertalite saat ini 60 persen digunakan motor.
"Khusus Pertalite kan banyak digunakan sepeda motor, nah ini sebetulnya momentum yang paling tepat juga bagi masyarakat untuk beralih ke motor listrik," kata Djoko pada Minggu, 21 Agustus.
Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ada kemungkinan Presiden Jokowi menaikan harga Pertalite dan Solar pada pekan ini, masyarakat diminta bersiap. Salah satu alasan yang diungkap Luhut yakni subsidi BBM telah membebani APBN hingga Rp502 triliun.
Menurut Djoko bila harga BBM subsidi tidak dinaikan maka bakal 'sangat berat' bagi APBN dan juga untuk cash flow Pertamina yang harus menyediakan sebelum biayanya diganti pemerintah. Lalu Djoko juga menyadari bila dinaikkan ada potensi mengganggu daya beli masyarakat sampai menyebabkan inflasi yang membuat harga barang-barang naik. Kata dia hal-hal ini yang bikin pemerintah sulit mengambil keputusan selama ini.
Kenaikan harga Pertalite dan Solar sejauh ini belum ditentukan, namun ahli memperkirakan bisa masing-masing Rp10 ribu per liter dan Rp8.500 per liter. Djoko kembali menyoroti penggunaan motor listrik sebagai salah satu cara menyiasati potensi kenaikan harga tersebut.
"Apabila nanti BBM disesuaikan harganya maka masyarakat bisa memilih untuk menggunakan kendaraan listrik atau juga angkutan umum," kata Djoko.
Harga BBM Subsidi Naik Terus, Beli Motor Listrik Masih Mahal?
Peneliti INDEF Nailul Huda yang juga diwawancarai pada kesempatan yang sama mengatakan meminta masyarakat beralih ke motor listrik bisa jadi membebani karena harganya saat ini terbilang mahal.
"Opsi kedua reasonable, namun kalau diminta berpindah menggunakan motor listrik itu harganya berapa. Kalau kita lihat harganya masih 30 sampai 50 juta motor listrik saat ini. Saya rasa itu memberatkan juga," kata Nailul.
Mengesampingkan harga BBM subsidi yang naik, Djoko mengomentari pendapat itu dengan mengatakan saat ini sudah tersedia harga motor listrik murah. "Saya mau komentar harga motor listrik. Saya baru saja, belum lama, berkunjung secara langsung, ke pameran kendaraan listrik itu di Kemayoran [Perklindo Electric Vehicle Show/PEVS 22-31 Juli," ucap dia.
"Itu sudah banyak yang harganya lebih kurang 15 juta, bahkan ada yang lebih murah dari itu tergantung sepeda motornya. Jadi sudah banyak yang harganya seperti motor BBM, bahkan lebih rendah," papar Djoko.
Selama PEVS digelar ada banyak motor listrik murah meriah yang dipamerkan, misalnya Davigo Forza Rp17 jutaan, Smooth Tempur Rp16 jutaan atau beragam model Selis mulai Rp14 jutaan.
Berbagai motor listrik itu menawarkan macam-macam kemampuan jarak tempuh dan kapasitas baterai. Meski begitu motor-motor ini belum teruji bisa diandalkan untuk menggantikan motor BBM misalnya ditakar dari lama pengecasan, efektivitas sistem tukar baterai dan ketahanan pemakaian. Jadi apa berpindah ke kendaraan bertenaga listrik bakal menjadi solusi paling tepat menghindari harga BBM subsidi yang makin naik?
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.