Djawanews.com – Seolah tak berhenti, kritikan kepada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman terus mengalir lantaran beberapa pernyataan kontroversialnya. Berbeda dengan yang lain, habib asal Tuban bongkar siapa sosok sebenarnya Jenderal Dudung.
Habib asal Tuban membeberkan bahwa sosok sejati Jenderal Dudung sangat jauh dari yang dituduhkan orang-orang. Baginya, Jenderal Dudung merupakan pejuang islam.
Siapa Sebenarnya Jenderal Dudung Abdurachman?
Habib Husein Ba’agil Tuban gerah juga dengan tudingan-tudingan yang dilontarkan ke Jenderal Dudung. Padahal menurut Habib Husein, dia menyaksikan kok Jenderal Dudung itu berbuat banyak untuk Islam.
“Banyak orang tidak tahu siapa sosok beliau. Saya smapaikan ini supaya Anda tidak curiga ke Angkatan Darat dan TNI. Kalau orang sudah mencaci-maki mendekreditkan, saya akan ceritakan siapa KSAD itu. Saya tidak akan biarkan mendiamkan kebaikan yang saya lihat, harus saya ceritakan. Sebab kalau tidak itu setan namanya,” kata dia.
Habib Husein mengungkap ternyata Jenderal Dudung itu telah mengislamkan 150 orang.
Fakta ini disampaikan Habib Husein dari pengakuan orang Timor Timur. Seperti diketahui, Dudung pernah bertugas di Timor Timur.
“Jadi dalam sebuah kunjungan beliau, itu ada orang Timor Timur yang sudah merdeka. Itu datang perwakilan 5 orang. Mereka menyampaikan adalah anak dari pak Dudukung. Mereka bilang kami ini satu kampung 150 orang diislamkan oleh pak Dudung,” kata Habib Husein dikutip dari Youtube Santri Tuban, dikutip Senin 6 Desember.
Jenderal Dudung Asuh Ribuan Anak Yatim
Habib Husein juga mengaku telah menyaksikan sendiri di setiap kunjungannya ke berbagai kota, ternyata perwira tinggi bintang empat ini punya anak asuh ribuan anak yatim piatu.
“Saya setiap kota yang saya disinggah, dalam rangka dakwah bersama pak Dudung, itu ada 10-200 lebih anak yatim yang diasuh beliau. Ribuan anak yatim yang diasuh beliau sejak beliau Letnan Satu sampai bintang 4, itu ribuan anak yatim. Apa ada di antara kita yang begitu?” kata Habib Husein Ba’agil.
Selain itu, Habib Husein juga menceritakan bagaimana Jenderal Dudung bergerak tak tinggal diam saat bertugas di wilayah konflik di Poso.
“Bagaimana dia membela Islam ketika Poso dibantai, nggak ada yang tahu. Tahu dari mana mereka ketika anak-anak kecil waktu pembantaian Poso, anak kecil kakek nenek dikepung siapa yang bertaruh nyawanya? Pak dudung, bukan orang lain. Saat itu yang cerita orang lain bukan beliau. Saat itu beliau menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon,” jelasnya.