Djawanews.com – Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, mengalami erupsi pada Senin 12 Februari. Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru memuntahkan abu vulkanik setinggi 800 meter dari atas puncak.
Letusan ini terjadi pada pukul 06.02 WIB dengan kolom abu intensitas sedang berwarna putih hingga kelabu yang mengarah ke tenggara.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi dalam keterangannya dikutip dari ANTARA menyebut amplitudo maksimum mencapai 22 milimeter dengan durasi 131 detik, sebagaimana tercatat dalam laporan yang diterima di Jakarta pada Senin 12 Februari.
PVMBG memberikan larangan aktivitas masyarakat dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak gunung karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
Pada 11 Februari 2024, Gunung Semeru mencatat 88 kali gempa letusan, delapan kali gempa guguran, 19 kali gempa embusan, 22 kali gempa harmonik, dan 3 kali gempa tektonik jauh. Sementara pada 12 Februari 2024, dalam periode 00.00 hingga 06.00 WIB, tercatat 19 kali gempa letusan, satu kali gempa guguran, dan 11 kali gempa hembusan.
Gunung Semeru, sebagai gunung api paling aktif di Indonesia, telah mengalami 29.131 kali erupsi sepanjang tahun lalu.