Djawanews.com – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menegaskan tidak ada praktik titipan atau jual beli jabatan dalam pengisian posisi pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dia menekankan bahwa seluruh pengisian jabatan dilakukan melalui sistem merit, yakni berdasarkan kompetensi, rekam jejak, dan kualifikasi yang memenuhi syarat.
"No titip-titip, no jastip. Jadi, slogan itu tidak hanya untuk adik-adik SMA (pada penerimaan siswa baru). Tapi, semua jabatan itu no titip-titip, no jastip. Jelas semua," kata Luthfi saat melantik sebanyak 29 orang pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkup Pemprov Jateng dilansir ANTARA, Rabu, 7 Mei.
Gubernur mengatakan pelantikan pimpinan tinggi pratama tersebut dilakukan untuk mengisi kekosongan beberapa jabatan kepala dinas dan mutasi beberapa orang. Tujuannya untuk mengakselerasi kinerja kepegawaian dan menyehatkan organisasi.
"Di tempat kita tidak perlu ada seleksi, kita cukup dengan menggunakan management talent, di mana rule-nya dengan cara sistem merit," kata mantan Kapolda Jateng itu.
Gubernur mengatakan secara umum belanja kepegawaian di Pemprov Jateng sudah berjalan bagus dan sesuai aturan, dengan batas yang ditentukan maksimal 30 persen telah terpenuhi
"Hari ini saya yakin dan percaya dengan jabatan baru yang diemban oleh para pimpinan tinggi pratama itu, nanti akan menambah akselerasi pelayanan publik," katanya.
Ahmad Luthfi juga menggarisbawahi beberapa hal penting, terutama terkait loyalitas dan integritas, serta menekankan bahwa tidak boleh ada ego sektoral sehingga semua organisasi perangkat daerah diminta menjalin kebersamaan.
"Organisasi ini ibarat kapal. Kalau tidak ada loyalitas maka nanti akan jadi rebutan, ora (tidak) kompak, jadinya nanti 'tombak cucukan' karena jabatan. Itu harus kita hindari," katanya.