Djawanews.com – Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie angkat bicara soal keluarnya Tsamara Amany dari PSI. Ia mengawali dengan menyampaikan terima kasih atas pengabdian Tsamara Amany selama tujuh tahun di PSI.
"Sis Tsamara yang kami semua sayangi, terima kasih sudah tujuh tahun persahabatan dan perjuangan bersama-sama PSI. Saya, bro and sis lainnya memahamin sis Tsamara untuk mundur sebagaimana kami juga memahami sis Dara Nasution untuk berkarier di Facebook," kata Grace, dikutip dari wartaekonomi.id, Senin 18 April.
Mantan Ketua Umum DPP PSI ini lantas mengungkapkan pengalaman Tsamara Amany selama bergabung dengan PSI. Menurut Grace, Tsamara saat awal bergabung dengan PSI usianya saat itu 21 tahun, sangat masih muda untuk memutuskan terjun ke politik.
"Bahkan belum selesai kuliahnya di Universitas Paramadina. tentulah sis mempunyai pengalaman lain di luar politik agar pengetahuan dan skill hidup sis Tsamara semakin paripurna," ucap Grace.
Grace tak mempermasalahkan, rekannya Tsamara Amany mundur sebagai kader PSI. Karena menurutnya, Tsamara masih muda.
"Selagi masih muda sis kejarlah pengalaman seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya. Agar kelak skill sis Tsamara bertumbuh, tentu akan jauh lebih matang dan lebih jago dalam mengarungi dunia politik," ungkap Grace.
Grace berpesan, jika Tsamara Amany ingin kembali berjuang ke dunia politik, PSI masih terbuka lebar menerimanya.
"Seperti sis Tsamara ketahui PSI adalah rumah perjuangan. Oleh karenanya kelak jika sis sudah cukup waktu mengembara pulanglah ke rumah kita bersama sis, PSI. Sukses terus untuk sis Tsamara," ujar Grace.
Sebelumnya, secara mendadak Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan dan kader PSI. Langkah ini disampaikan Tsamara dalam siaran Youtube milik pribadinya @Tsamara Amany.
"Per hari ini saya memutuskan diri sebagai pengurus dan kader PSI. Keputusan ini saya ambil berdasarkan pertimbangan pribadi, saya merasa menemukan perjalanan baru di luar partai politik," urai Tsamara.
Tsamara memastikan, dirinya akan terus mengabdi kepada Indonesia dengan cara tidak terjun ke dunia politik. Dia memastikan, akan terus menyuarakan isu tentang perempuan meski berada di luar dunia politik.
"Untuk saat ini saya ingin mengabdi kepada Indonesia dengan cara-cara lainnya. Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepntingan perempuan," tegas Tsamara.
Meski demikian, Tsamara tidak menggangap kalau mengabdi dengan cara sebagai kader PSI sebagai langkah yang salah.
"Ini bukan berarti saya merendahkan peran dan efektivitas PSI. Saya tetap percaya, politik dan partai adalah salah satu jalan paling masuk akal untuk membawa perubahan," ucap Tsamara menandaskan.