Djawanews.com – Koordinator Presidium Relawan Anies, Laode Basir tidak terima Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie menuduh Relawan Anies Baswedan menjadi tempat bersarangnya eks Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Membalas hal itu, Laode Basir menuduh balik Grace Natalie melakukan kekerasan verbal.
"Tidak harus begitu mengeluarkan pendapat-pendapat ya, dalam ilmu psikologi radikalisme yang paling bahaya itu adalah radikalisme verbal ya, pendapat-pendapat yang disampaikan oleh kekerasan verbal yang disampaikan oleh Mbak Grace," kata Laode Basir, di kanal Youtube Hersubeno Point, dikutip dari hops.id pada Jumat, 15 April.
Menurut Basir, tuduhan Grace Natalie itu berbahaya untuk bangsa dan semestinya juga bisa menahan diri untuk tak mengeluarkan kata-kata itu.
“Ini juga sangat berbahaya buat bangsa ini, mestinya Kita bisa menahan diri lah,” tambahnya.
Sementara itu, terkait beredarnya tangkapan layar percakapan grup WhatsApp yang diduga milik Relawan Anies Baswedan yang menginformasikan kehadiran Ade Armando di lokasi demo mahasiswa 11 April 2022, dan setelah itu pegiat media sosial itu digebuki massa, Laode Basir mengungkapkan jika hal itu terlalu jauh.
"Menurut saya itu terlalu loncatlah, yang kedua logikanya itu melampaui," jelasnya.
Laode Basir mengatakan jika apa yang diungkapkan Grace Natalie masih sangat dangkal secara logika.
"Yang berikutnya, dasar pendapatnya itu sangat dangkal ya, yang menjadikan dasar untuk mengemukakan pendapat itu sangat dangkal," tuturnya.
Laode Basir Minta Grace Natalie Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi
Laode Basir mengatakan jika seharusnya apa yang dilontarkan Grace Natalie itu adalah wilayah aparat kepolisian. Laode Basir kemudian mengajak semua pihak termasuk Grace Natali menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
"Menurut saya ini kan sudah wilayahnya kepolisian ya, marilah kita bersabar menunggu hasil yang dilakukan oleh aparat kita, mestinya begitu," tutur Laode Basir menambahkan.
Laode Basir lantas meminta agar tak ada lagi yang mengeluarkan ungkapan yang menimbulkan perpecahan bangsa. Terlebih, Grace Natalie yang merupakan seorang politikus.
"Janganlah kita melontarkan lagi narasi-narasi yang memicu pembelahan bangsa ini ya, tantangan kohesivitas ini kan menjadi tantangan kita bersama, ini tugas kita bersama, termasuk Mbak Grace yang cantik lah gitu," ucap Laode Basir.
Diberitakan sebelumnya, Grace Natalie mengungkapkan jika ada keterlibatan seseorang yang diduga Relawan Anies yang menginformasikan keberadaan Ade Armando di aksi demo 11 April.
Kemudian, orang tersebut meminta tolong agar informasi tersebut diteruskan ke massa agar Ade Armando digeruduk. Grace Natalie pun kemudian mengatakan apabila hal tersebut benar, Relawan Anies Baswedan berarti berkaitan dengan penumpang gelap demo mahasiswa 11 April.
Dia pun mengaku mendapat informasi bahwa sebagian penyusup tersebut merupakan mantan anggota FPI dan HTI.
Oleh karena itu, tersebarnya tangkapan layar percakapan tersebut bisa jadi merupakan tanda bahwa mantan anggota Ormas terlarang tersebut melebur di dalam Relawan Anies.