Djawanews.com – Acara rutin Putra-Putri Lawu yang diadakan Dinas Pariwisata Pemuda (Disparpora) Karanganyar, mendapat kecaman masyarakat. Hal tersebut lantaran di tengah semakin kasus Covid-19 dinas malah mengadakan acara yang dihadiri banyak orang.
Grand Final Putra-Putri Law sendiri diadakan di rumah Atsiri, Tawangmangu, pada hari Kamis 16 Juli 2020. Acara tersebut merupakan acara tahunan pemilihan putra-putri duta wisata di Kabupaten Karanganyar.
Meskipun Disparpora menyatakan jika kegiatan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, namun acara pemilihan putra-putri Lawu tersebut tetap menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Dilansir dari Joglosemar, terdapat beberapa masyarakat yang tidak setuju dengan kegiatan tersebut. Sulardiyanto, adalah salah satu tokoh masyarakat yang menilai sjika ecara prinsip tidak mempersoalkan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Akan tetapi, Sulardi prihatin menyatakan jika di tengah masa pandemi dan peningkatan kasus covid-19, hendaknya panitia harus memperketat pelaksanaan protokol kesehatan.
“Selama tidak melibatkan banyak orang dan seluruh protokol kesehatan dilaksanakan, saya pikir tidak masalah acara pemilihan putra-putri Lawu tersebut dilaksanakan,” ujarnya singkat.
Berbeda dengan yang dikatakan Antok, warga Karanganyar Kota yang menyatakan jika apapun alasannya, kegiatan pemilihan putera-puteri Lawu tersebut, tidak pantas untuk digelar.
Alasan penolakan tersebut, menurut Antok adalah berkaca dari peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Karanganyar yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Harusnya pemerintah bisa memberikan contoh yang baik. Sangat tidak pantas kegiatan yang cenderung melibatkan banyak orang digelar. Saya menilai ini kurang pas. Acara dengan melibatkan banyak orang sebaiknya dihindari,” jelas Antok.
Semoga acara yang digelar Disparpora Karanganyar tersebut dapat menjadi pembelakaran agar di daerah lainnya tidak melakukan hal yang sama. Selain Karanganyar, simak berita menarik daerah lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.