Djawanews.com – Sejumlah sekolah melarang para siswi di Jepang untuk menata gaya rambut kuncir kuda, seperti milik artis Ariana Grande. Hal tersebut diterapkan lantaran beberapa sekolah percaya bahwa gaya rambut tersebut membuat tengkuk atau leher para siswi terlihat, jadi bisa menyebabkan para pria bergairah.
“Mereka [sekolah-sekolah di Jepang] khawatir anak laki-laki akan [tergoda] melihat anak perempuan. Alasannya mirip dengan alasan aturan pakaian dalam berwarna putih bagi siswi perempuan,” ujar salah seorang mantan guru sekolah menengah di Jepang, Motoki Sugiyawa.
Menukil Vice, survei tahun 2020 menunjukkan bahwa di prefektur Fukuoka, 1 dari 10 sekolah telah melarang siswinya menata gaya rambut kuncir kuda. Orang tua siswi menyatakan kemarahannya pada aturan yang dianggap tidak masuk akal tersebut. Mereka mendorong pemerintah Jepang untuk merevisi peraturan dewan pendidikan prefektur. Namun, tak semua sekolah mengikuti arahan tersebut.
“Banyak sekolah mengabaikan pemberitahuan yang tidak mengikat secara hukum,” ujar Sugiyama.
Aturan Larangan Gaya Rambut Kuncir Kuda di Jepang Ada Sejak Tahun 1870
Larangan kuncir kuda dan warna pakaian dalam bukan satu-satunya pedoman ketat yang harus diikuti siswi Jepang. Sekolah juga memberlakukan pembatasan soal warna kaus kaki, panjang rok, dan bahkan bentuk alis.
Tak hanya itu, siswi juga dilarang mewarnai rambut mereka. Jika siswi tak memiliki rambut berwarna hitam dan lurus, maka mereka akan diminta untuk memberikan bukti bahwa rambut mereka alami.
Peraturan keras yang dikenal juga sebagai “buraku kosoku” telah berakar di Jepang sejak tahun 1870-an, saat pemerintah Jepang pertama kali menetapkan aturan dan sistem pendidikan. Kala itu, berbagai peraturan dibuat untuk mengurangi kekerasan di sekolah. Namun, seiring waktu berjalan, aturan mulai bervariasi dari generasi ke generasi. Namun, tak semua sekolah di Jepang mengikuti aturan larangan gaya rambut kuncir kuda itu.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.