Djawanews.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak akan menang di provinisi asalnya, seandainya nekat maju sebagai calon presiden atau capres dari partai lain.
"Ini kami bicara umpama, ya, saya tidak ingin mendahului. Umpamanya Pak Ganjar Pranowo tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan, tidak dapat rekomendasi (capres) dari PDIP, lalu dicalonkan partai lain, saya pastikan di Jawa Tengah tidak akan dapat 30 persen. Pasti kegulung. Kalau dia dapat 30 persen saja, sudah hebat," ujar Bambang ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 12 Juli 2022.
Adapun Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai salah satu daerah yang menjadi 'kandang banteng'. Jawa Tengah merupakan lumbung suara yang menjadi penentu kemenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam dua pemilu sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf unggul telak sebesar 77,26 persen atau 16,7 juta suara dengan kemenangan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Sementara pesaingnya hanya memperoleh 22,74 persen atau 4,9 juta suara.
Menurut Bambang, pengaruh PDIP sangat kuat di Jawa Tengah. Ia memastikan siapa pun calon yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024 akan menang di Jawa Tengah. "Kenapa Bambang Pacul bisa ngomong begitu? karena infrastruktur kami sudah siap. Kalau bahasa menterengnya, infrastruktur tempur kita sudah siap," kata Ketua Komisi III DPR RI itu.
Untuk itu, Bambang mengingatkan semua kader untuk manut mendukung siapa pun capres yang diputuskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut Bambang, pilihan Megawati pasti yang paling tepat.
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani Berebut Slot Kader Pilpres 2024 dari PDIP
"Ganjar itu dulu waktu Pilgub 2013, siapa yang mengira dia dapat rekomendasi? Enggak punya duit, nama juga enggak ada. Jangankan elektabilitas, popularitas juga enggak kelihatan. Tapi itu diputusin Ibu (Megawati) sendiri," ujar dia.
Bambang bercerita, Ketua DPP PDIP Puan Maharani turut berperan menyokong Ganjar ketika maju di Pilgub Jateng. "Mbak Puan itu yang minta memimpin pertempuran di Jawa Tengah setelah Ganjar yang ditetapkan. Lalu ibu mengizinkan Mbak Puan. Tapi kata ibu, 'Kalau sampai kalah, ku sembelih kau, Puan. Bayangkan, itu di dalam rapat resmi loh disampaikan. Maka ketika Ganjar mau ugal-ugalan, kualat nanti. Ini saya true story, loh," tuturnya.
Adapun PDIP sampai saat ini belum memutuskan siapa sosok capres yang akan diusung di Pilpres 2024. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa urusan capres merupakan hak prerogatif yang diberikan kepadanya dalam Kongres PDIP 2019 lalu.
Megawati meminta semua pihak bersabar menunggu pengumuman Capres PDIP. Menurutnya, PDIP tidak ingin buru-buru tanpa pertimbangan matang. Toh, ujar dia, Pemilihan Presiden 2024 masih dua tahun lagi.
"Ya, sabarlah sedikit. Kan, masih lama, dua tahun lagi, ya, boleh, dong, saya umpetin aja dulu. Saya sebagai ketua umum harus berhitung, dan perhitungan saya belum selesai," ujar Megawati di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Juni.
Sementara PDIP belum menentukan calon, Partai NasDem sudah colong start menetapkan tiga kandidat bakal calon presiden, salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dua lainnya yakni; Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Ganjar Pranowo enggan berkomentar banyak soal rekomendasi tersebut. Ia mengucapkan terima kasih, namun menegaskan bahwa dirinya tetap kader PDIP. Dan keputusan capres PDIP, kata Ganjar, menunggu titah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu (dari NasDem), tapi saya PDI Perjuangan," kata Ganjar medio Juni lalu.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.