Djawanews.com - China kembali menegaskan dominasinya di panggung perdagangan global melalui ekspor energi bersih China yang berhasil melampaui nilai ekspor bahan bakar fosil Amerika Serikat. Berdasarkan laporan lembaga riset Ember, pada 2024 China mencatat ekspor teknologi hijau senilai US$180 miliar, sementara AS hanya mampu membukukan ekspor migas senilai US$150 miliar.
Teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik, panel surya, dan baterai menjadi penopang utama tren ini. Bahkan, pada Agustus 2025 saja, ekspor teknologi bersih China mencapai rekor US$20 miliar, meski harga produk tersebut menurun tajam di pasar global.
“China berhasil menjaga keunggulan meski harga panel surya terus turun. Volume ekspor mereka justru meningkat signifikan,” ujar Euan Graham, analis data Ember.
Perbandingan Ekspor Energi Bersih China vs Migas AS 2025
Amerika Serikat masih menempatkan diri sebagai eksportir utama minyak dan gas dengan penjualan US$80 miliar pada Januari–Juli 2025. Namun, pada periode yang sama, ekspor energi bersih China menembus US$120 miliar, menandai arah pergeseran pasar global ke teknologi rendah emisi karbon.
Bloomberg mencatat kapasitas listrik dari panel surya yang diekspor China mencapai rekor 46.000 MW, dengan pertumbuhan signifikan ke negara-negara berkembang. Lebih dari separuh ekspor mobil listrik China kini ditujukan ke pasar non-OECD.
Perbedaan karakter ekspor antara kedua negara juga menarik dicermati. Produk bersih dari China, seperti panel surya, memberikan manfaat jangka panjang karena dapat menghasilkan listrik selama puluhan tahun. Sebaliknya, ekspor minyak dan gas dari AS bersifat habis pakai dan nilainya cepat hilang setelah dikonsumsi.
Meski China tetap menjadi importir besar migas, pengaruh globalnya dalam energi bersih diperkirakan akan terus meningkat. Dengan volume ekspor yang terus naik, ekspor energi bersih China bukan hanya menggeser dominasi Amerika, tetapi juga mengubah peta energi dunia.
Ekspor energi bersih China mencerminkan perubahan besar dalam pasar energi global. Dengan nilai yang melampaui migas Amerika, dominasi China di teknologi hijau semakin menguat dan diperkirakan akan menjadi tonggak penting dalam transisi energi dunia.
Demikian informasi seputar perkembangan ekspor energi bersih China. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.