Dilansir dari blog.netray.id: Halo foodlovers, pasti kalian tidak asing kan dengan kata warmindo dan burjo? Yaps, warmindo atau warung indomie sampai saat ini masih eksis dan bahkan sudah menjadi incaran kawula muda untuk dijadikan ladang bisnis lho. Warmindo kekinian yang saat ini dikenal sebagai warmindo self service mulai menarik pebisnis muda. Wah, seperti apa yaa eksistensi warmindo ini di kalangan warganet twitter? Yuk kita simak lewat pantauan Netray berikut ini.
Warung burjo (bubur kacang ijo) atau yang sekarang dikenal sebagai warmindo (warung makanan Indomie) pertama kali muncul di tahun 1947. Kondisi ekonomi yang belum stabil pasca kemerdekaan memaksa masyarakat mencari solusi untuk menyelamatkan perekonomian keluarga. Seorang Lurah Kuningan, Jawa Barat, memutuskan untuk berjualan bubur kacang ijo untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Lambat laun, warung burjo Pak Salim dikenal masyarakat hingga menginspirasi warga Kuningan untuk membuka usaha yang sama di berbagai kota. Hingga pada akhirnya pada tahun 1990’an warung burjo tersebut berkembang menjadi warung makan mi instan yang saat ini dikenal sebagai warmindo.
Untuk melihat seberapa besar eksistensi warmindo di mata warganet Twitter, Netray menggunakan kata kunci wamindo dan burjo. Hasilnya terdapat 1.838 tweets dengan impresi yang mencapai 19,7 ribu. Wah, banyak juga ya! Kira-kira apa sih yang diperbincangkan warganet terkait hal ini?
Dominasi Perbincangan
Untuk melihat dominasi perbincangan, yuk kita intip lewat fitur Top Words Netray. Dari jajaran Top Word di atas terlihat beberapa kosakata yang mendominasi perbincangan warganet lho. Selain kata kunci yang tertera, terdapat kata seperti bubur, nasi, goreng, nongkrong, indomie, bahkan Jogja. Sepertinya benar ya gais, warmindo atau burjo ini identik dengan kota Jogja.
Warmindo dan Jogja
Selain dikenal sebagai kota pelajar dan kota pariwisata ternyata Jogja dikenal sebagai kota yang identik dengan warmindo. Bagaimana tidak? Kalau kita berkunjung di kota ini pasti mudah sekali menemui burjo atau warmindo di setiap sudut kota. Bahkan, warganet ada yang rela OTW ke Jogja lho, buat ngobatin rindunya makan di burjo. Eits, gak hanya itu, aa’ burjo pun juga menjadi sasaran perbincangan warganet di dalam tweetnya. Hayoo, siapa nih yang ke burjo cuma mau lihat aa’ nya?
Indomie Selera Anak Warmindo
Namanya warmindo, pasti identik dengan produk makanan mie instan Indomie. Rebusan mie dengan telur setengah matang dari aa’ burjo menjadi makanan khas dari warmindo. Wih, bahkan ada lho warganet yang jadi addict dengan indomie burjo karena pernah ngedate di sini.
Tak Suka dengan Burjo
Melihat jumlah sentimen dari perbincangan burjo, ada juga lho gais warganet yang tidak suka dengan warmindo ini. Ketidaksukaan ini beragam, mulai dari masakan yang tidak pas dan kritik terhadap manajemen, seperti seringnya pergantian pegawai warmindo yang konon katanya bisa mengubah cita rasa masakan di warung tersebut. Selain itu, ada juga lho tweet warganet yang merasa heran dengan temannya yang selalu merasa sakit perut setelah makan di warmindo ini.
Wah, ternyata warmindo masih eksis di mata warganet yaa. Indomie khas burjo saja masih sering dirindukan penikmatnya. Bahkan ada yang rela ke warmindo cuma untuk menikmati mie instan ala aa’ burjo. Itu dia gais, sekilas eksistensi warmindo dan burjo di kalangan warganet. Nah, kalau kamu punya cerita apa nih di warung indomie ini? Yuk, komen di bawah.