Djawanews.com – Kementerian Sosial (Kemensos) hari ini secara resmi mengoperasikan 62 sekolah rakyat di seluruh Indonesia. Peluncuran program ini dipusatkan di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 14 Juli 2025.
Sebanyak 37 sekolah rakyat lainnya ditargetkan akan beroperasi pada akhir bulan ini. Peluncuran ini ditandai dengan pembukaan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor di STIS Cibinong, yang dibuka langsung oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Dikutip ANTARA di STIS Cibinong, tampak sejumlah siswa-siswi sudah berdatangan untuk mengikuti MPLS. Sebanyak 100 siswa terdaftar di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor.
Mereka dibagi dalam empat rombongan belajar dengan kapasitas 25 siswa per kelas. Sarana pendidikan pun disiapkan lengkap mulai dari ruang kelas, asrama, laboratorium IPA, masjid, lapangan futsal, hingga perpustakaan.
Diketahui sejumlah menteri dijadwalkan hadir, yaitu Mensos Saifullah Yusuf, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada tahap pertama, sebanyak 100 sekolah rakyat bisa beroperasi saat masuk tahun ajaran 2025/2026. Hari ini dimulai pembukaan MPLS sekolah rakyat di 62 lokasi di seluruh Indonesia. Sedangkan 37 sekolah rakyat lainnya akan mulai proses pembelajaran pada akhir Juli 2025.
Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto sebagai solusi membuka akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini menargetkan keluarga pada desil 1 dan 2 data terpadu kesejahteraan sosial ekstrem nasional (DTSEN). Konsep sekolah berasrama dan biaya pendidikan gratis diterapkan di seluruh jenjang, mulai SD, SMP, hingga SMA/sederajat.