Djawanews.com – Akibat promo miras gratis untuk pemilik nama Muhammad dan Maria yang dilakukan oleh Holywings Indonesia, kini hampir semua outletnya babak belur dan ikut menanggung akibatnya.
Dari total 38 outlet Holywing yang tersebar di seluruh Indonesia, nyaris semua memilih tutup sendiri alias menghentikan operasi untuk sementara waktu. Akan tetapi, ternyata masih ada outlet Holywings yang masih tetap buka dan beroperasi.
“(Total) Ada 38 outlet. Yang masih beroperasi hanya dua, di Batam dan Manado,” kata General Manager Holywings Indonesia, Yuli Setiawan, kepada wartawan, Selasa, 28 Juni.
Yuli menyatakan, pihaknya sepenuhnya sadar bahwa promo miras gratis untuk Muhammad dan Maria itu adalah sebuah kesalahan besar. Selain itu, promo miras itu juga telah menimbulkan gelombang protes dan kecaman dari berbagai elemen masyarakat.
- Bagi 3.000 Karyawan Holywings yang Nganggur, Pemprov DKI Siapkan 29 Pelatihan Kerja
- Guru SD Eni Rohaeni Viral karena Cuitannya Hina Habib Rizieq, Poin Ketiga Bikin Geleng-geleng
- Elektabilitas Tak Naik Usai Tutup Holywings, Chusnul Chotimah ke Anies: Perih, Semua Sudah Tau Siapa Bapak Politik Identitas
Sehingga pada akhirnya menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat. Karena itu, manajemen Holywings di berbagai kota pun memutuskan untuk tutup sendiri. “Kami memang memutuskan untuk menutup sendiri,” katanya.
Holywings Indonesia Bakal Sepenuhnya Lenyap Tak Berbekas?
Sementara, terkait tindakan sejumlah pemerintah daerah yang mengorek soal perizinan, pihaknya tidak keberatan. “Terlepas dari ada verifikasi pemkot, pemda di kota setempat untuk cek perizinan Holywings, silakan,” ujar Yuli.
Untuk diketahui, dalam kasus promo miras itu, polisi sudah menetapkan enam orang pegawai Holywings sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Keenam tersangka tersebut masing-masing berinisial EJD (27) selaku Direktur Kreatif Holywings, NDP (36) selaku desain program dan meneruskan ke tim kreatif.
Kemudian, DAD (27) pembuat desain promo miras yang viral, EA (22) tim admin yang mengunggah postingan di media sosial. Lalu AAB (25) selaku socmed officer dan AAM (25) selaku admin tim promo Holywings Indonesia yang memberi request.
Kepada polisi, keenamnya mengaku nekat membuat promo miras untuk Muhammad dan Maria untuk meningkatkan penjualan miras di beberapa outlet Holywings.
“Motif dari para tersangka membuat konten tersebut untuk menarik pengunjung datang ke outlet HW (Holywings),” ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto pada Sabtu, 25 Juni.
“Khususnya di outlet yang presentase penjualannya (miras) di bawah target 60 persen,” bebernya soal kasus penutupan outlet Holywings Indonesia.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.