Djawanews.com – Ratusan warga berkumpul dan menggelar doa bersama untuk para korban penembakan massal Thailand oleh tentara di pusat perbelanjaan, Mall 21, Nakhon Ratchasima. Hingga hari ini, Senin (10/2/2020) total korban tewas berjumlah 29 orang.
Laporan AFP menyebut korban tewas terdiri dari orang dewasa dan seorang bocah berusia 13 tahun. Satu di antaranya, tentara pelaku penembakan massal, Jakrapanth Thomma yang ditembak mati regu penembak jitu pada Minggu pagi (9/2/2020) setelah berjibaku selama 17 jam.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan berharap hal serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Saya ingin ini menjadi yang terakhir kali,” ungkap Prayut Chan seperti dikutip dari AFP.
Doa dan pesan untuk korban penembakan massal Thailand
Ratusan warga yang berkumpul tak jauh dari lokasi kejadian menuliskan pesan dan doa untuk para korban penembakan massal tersebut.
Insiden berdarah yang bermula pada Sabtu (8/2/2020) itu berawal di kediaman seorang perwira senior, yang menewaskan tiga orang, satu di antaranya seorang tentara, yang dilakukan penembak terlatih bernama Jakrapanth Thomma.
Jakrapanth mencuri senjata dari gudang militer dan menembak orang-orang yang berada di pusat kota. Sembari melakukan aksinya, Jakrapanth juga mengunggah foto selfie di Facebook pribadi miliknya.
Hingga berita ini diturunkan, aparat keamanan setempat masih terus menyelidiki motif penyerangan pelaku yang ditembak mati regu penembak jitu tersebut.