Djawanews.com – Di tengah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-75, pakar Epidemiologi, Hariadi Wibisono menyebut belum ada tanda-tanda bahwa pandemi virus corona atau Covid-19 akan segera berakhir di Indonesia.
“Hasil analisa epidemiologi menunjukkan bahwa periode pandemi yang berlangsung lebih dari lima bulan ini belum ada tanda-tanda akan berakhir,” ujar Hariadi melansir dari surat keterangan tertulis yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Senin (17/8/2020).
“Bahkan di dua minggu terakhir bulan Agustus ini kasus terus meningkat di beberapa wilayah,” sambung Hariadi yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpnan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI).
Dia menilai, situasi ini terjadi karena pengendalian pandemi Corona di Indonesia belum berjalan efektif sesuai pedoman Kepmenkes Nomor HK.01.07/menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-`19.
Salah satu hal yang membuat pengendalian pandemi Covid-19 tidak berjalan efektif adalah soal perhitungan positivity rate yang tidak sesuai dengan metode pengendalian wabah.
Dia menjelaskan, untuk mengejar tes 1/1000 penduduk sesuai standar WHO, pemerintah Indonesia menggelar uji swab pada komunitas atau surveilans masyarakat. Padahal, swab seharusnya diprioritaskan untuk orang yang datang ke rumah sakit dan menjadi suspek atau kasus probable yang memiliki gejala mirip Covid-19.
“Diperlukan peningkatan jumlah suspek yang dites sesuai dengan metode surveilans yang komprehensif melalui contack tracing dan surveilans suspek atau probable untuk meningkatkan kinerja penemuan kasus secara tepat sasaran,” jelas Hariadi.
Hariadi juga menilai dimensi utama pengendalian pandemi Corona di Indonesia didasarkan pada standar kesehatan masyarakat di komunitas. Akan tetapi, disiplin dan karantina tidak menjadi perhatian penuh dari kepala daerah.
“Maka dapat dipastikan kondisi (Pandemi Covid-19) ini akan berlangsung lebih lama,” kata Hariadi.