Djawanews.com – Terlihat perbedaan perlakuan yang diterima Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan ketika mengisi ceramah tarawih di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta. Ganjar didemo sedangkan Anies diteriaki Presiden dan diajak foto bersama.
Kedatangan Ganjar Pranowo disambut dengan bentangan spanduk protes dari simpatisan warga Desa Wadas. Bahkan spanduk dipajang di beberapa area masjid oleh mereka, ada yang di luar ada juga di dalam. Salah satu spanduk yang berada di luar bertuliskan ‘’Kelestarian Alam Bagian dari Iman’.
Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan jika dirinya tidak keberatan ada yang membawa spanduk.
“Ada yang bawa spanduk, mungkin mau menuliskan, diangkat juga saya tidak apa-apa karena itu bagian dari exercise politik,” cuit Ganjar Pranowo, melalui akun Twitternya, dikutip pada Jumat, 8 April.
“Diangkat aja mas enggak apa-apa. Ini bagian dari salat Tarawih yang sangat menarik di UGM. Inilah demokrasi,” kata Ganjar di tengah ceramahnya lalu disambut tepuk tangan jemaah.
Seperti diketahui, Ganjar memang sempat bermasalah dengan demo dari Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah akibat pembangunan Bendungan Bener. Mereka melakuan penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional Bendungan Bener itu.
Ganjar yang juga menjabat Ketua Umum Keluarga Alumni UGM atau Kagama bahkan mengaku itu adalah bagian latihan dirinya yang tak anti dengan dinamika politik apalagi itu dilakukan oleh para mahasiswa.
Berbeda dengan Ganjar, Anies Baswedan yang datang keesokan harinya, Kamis malam (7/4) disambut dengan teriakan ‘presiden’ dan diajak foto bersama.
Anies Baswedan membawakan ceramah bertajuk, Menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045. Setelah itu, beberapa berkerumun agar bisa foto bersama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Mereka bahkan sampai rela berdesak-desakan untuk bisa mengambil gambar dengan Anies yang saat itu berjalanan menuju mobilnya.
Diantara mereka meneriakkan ‘presiden' sampai beberapa kali. Bahkan, juga ada yang telah bersiap dengan spanduk dukungan kepadanya.
Dalam ceramahnya, Anies Baswedan yang juga alumni UGM menyebut jika dia gembira bisa kembali ke UGM. Kampus tertua di Indonesia itu baginya bukan sekadar tempat menimba ilmu.
"Tapi juga pelajaran hidup, bekal-bekal untuk berbagai aspek yang saya rasakan sampai saat ini menjabat sebagai Gubernur di Jakarta. Saya banyak belajar di sini," terangnya.
Anies Baswedan juga merespon pertanyaan mengenai pencalonan presiden. Dia menyatakan akan fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober 2022.
“Saya akan tuntaskan (tugas sebagai gubernur) di Jakarta. Setelah selesai baru pikirkan yang berikutnya, sesudah Oktober 2022, sekarang masih nyambut gawe (kerja)," ungkap dia.
Namun, dia enggan memberi komentar tentang sejumlah hasil survei yang memasangkannya dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pemilihan presiden 2024.
"Saya masih ngurusin Jakarta, no comment. Yang penting di Jakarta bisa tuntas, pekerjaan selesai dengan baik. Saat ini pasangan saya ya Wakil Gubernur DKI Jakarta Pak Riza," selorohnya.