Djawanews.com – Densus 88 dianggap tak berani hadapi tantangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena dugaan takut mati. Netizen banyak memberikan sindiran karena OPM sendiri sudah mengancam NKRI.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengancam perang kepada TNI dan Polri.
Anggota DPR RI, Fadli Zon mengatakan kalau OPM sudah mengancam keutuhan Repbulik Indonesia.
“Ini ancaman nyata dan tantangan terbuka” ujar Fadli Zon di Twitter-nya, Sabtu, 13 November.
Fadli Zon meminta detasemen khusus anti teror untuk turun terlibat dalam perangi teroris papua. Dia meminta Densus agar tidak berlebihan mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan umat Islam seperti penyitaan kotak amal dan kurma.
“Ayo tak usah urusin kotak amal, pohon kurma, air zam-zam dan lain-lain yang dekat dengan umat Islam. Uruslah itu ancaman TPNPB-OPM. Jaga NKRI” tutur Fadli Zon.
Cuitan politikus Partai Gerindra ini direspon netizen dengan beragam tanggapan.
“Mungkin mereka takut mati kalo melawan mereka yang benar-bener Teroris, karena mereka lebih suka urus kotak Amal yang nggak akan ngelawan” tulis akun @Roddo***.
“Ada apa dengan densus 88 dan institusi Polri sekarang ini, ko kotak amal dimusuhi kurma diperangi tapi asli teroris didiemin, bingung sebagai orang awam,” kata akun @nengk**.
“Yg jelas2 terroris yg meneror warga, kok densus ga tanganin ? yg baru terduga teroris dr umat islam langsung ditindak tegas dan ditangkepin bahkan ditembak mati oleh densus, mending densus dibubarin” kata netizen @Arul170****
“Masing2 satuan ada tugas dan fungsinya ada yang mencegah dan yang memberantas nanti kalo langsung ditindak tanpa pendekatan humanis dibilang pemerintah melanggar HAM” tulis akun @Hikmahseti***
Beberapa waktu lalu, Fadli Zon juga menyindir Densus dengan cuitan di Twitter dengan narasi yang mirip. Cuitan itu ditulis merespon Densus 88 yang menyita kotak amal setelah seorang terduga teroris ditangkap.
“Hampir tiap hari tangkap teroris, apa yang diteror? mau teror siapa? Kalau di luar negeri biasanya teroris ngaku apa tujuan dan kehendaknya. Ini malah melawan kotak amal dan kurma. Uruslah KKB di Papua,” ujar Fadli Zon pada Rabu lalu.
Sekedar diketahui, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto mengatakan penindakan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri menunggu koordinasi dengan Panglima TNI.
“Setelah dilantik nanti, Panglima TNI tentunya akan melakukan koordinasi dengan Polri dan pemerintah provinsi untuk mewujudkan apa yang sudah dipaparkan saat “fit and proper test” di DPR. Kita tunggu implementasi program tersebut,” ujar Benny.
Benny menyebutkan, semua pihak termasuk dirinya mendengarkan paparan calon Panglima TNI dalam “fit and proper test” di Komisi I DPR RI, salah satunya program memenangkan pertempuran tanpa peperangan.
Hal ini yang dimaksudkan Benny dalam menyelesaikan masalah terorisme di Papu oleh KKB menunggu koordinasi Panglima TNI terpilih.
“Mengenai masalah Papua, kita semua mendengar paparan calon Panglima TNI, salah satunya adalah program memenangkan pertempuran tanpa peperangan,” kata Benny yang juga mantan penyidik Densus 88 ini.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.