Djawanews.com – Kedatangan calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, cukup mengejutkan publik. Pasalnya kedatangan Pramono bersamaan dengan hadirnya sejumlah tokoh yang akan akan mengisi kabinet Prabowo.
Pramono mengaku, dalam pertemuan itu, dirinya mendoakan Prabowo yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang. Begitu juga dengan Prabowo yang mendoakan Pramono dalam mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta.
"Saya hari ini bertemu dengan presiden terpilih yang sebentar lagi akan dilantik menjadi presiden. Pelantikan tanggal 20 dan tentunya saya datang ikut mendoakan. Karena saya juga maju sebagai calon gubernur, minta doa juga," ucap Pramono di Pela Mampang, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Oktober.
Pramono menegaskan dirinya dan Prabowo tidak membicarakan kesepakatan politik apapun saat bertemu di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, apalagi soal Pilgub Jakarta.
"Saya mendoakan dan bersilaturahmi dengan beliau. Jadi tidak ada dukung-mendukung. Urusan pencalonannya sudah terjadi dan beliau berada pada tempat yang tidak (mendukung). Tetapi begini, pertarungan di Pilgub itu bukan pertarungan partai, tapi itu pertarungan figur," urai Pramono.
"Semua ketua umum teman saya. Saya enggak pernah punya masalah dengan siapapun. Sekarang ini banyak ketua umum yang berharap tanggal 20 dilantik dulu. Nanti abis dilantik, mungkin ada yang car free day sama saya," lanjut Pramono.
Pramono tak menampik adanya pembahasan soal rencana pertemuan antara Ketua Umum
PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo dalam beberapa waktu mendatang. Namun, Pramono enggan membeberkan isi pembahasan tersebut.
"Jadi hari ini jadwal saya yang tidak dijadwalkan itu ada dua. Satu, bertemu Pak Prabowo, yang kedua bertemu Bu Mega. Isinya apa? Saya dan Bu Mega maupun Pak Prabowo yang tahu," imbuh dia.