Djawanews.com – Juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma adalah politisi India yang tengah menjadi sorotan seluruh dunia karena menghina Nabi Muhammad SAW di acara debat dalam televisi.
Pernyataan Sharma yang dikeluarkan dalam debat televisi kurang dari dua pekan lalu ini membuat marah warga Muslim di India dan juga belasan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. Pemerintah India pun berjuang mengatasi dampak pernyataan itu yang langsung ramai dan memanas di dunia internasional.
Sementara itu, secara pribadi, Nupur Sharma pun menuai banyak kecaman dan ancaman untuk dirinya dan keluarganya. Ia mengaku mendapat banyak ancaman dan kecaman setelah wartawan dan pemeriksa fakta, Mohammed Zubair, membagikan klip video pernyataan politisi India Nupur Sharma soal Nabi Muhammad SAW ke Twitter.
Dia pun mencuitkan masalah ini ke Kepolisian Delhi. Dalam cuitan itu, dia mengaku "dibombardir dengan ancaman pemerkosaan, pembunuhan, dan pemenggalan terhadap adik perempuan, ibu, ayah, dan saya sendiri".
Sharma menuding Zubair "memicu narasi palsu untuk meracuni atmosfer, menimbulkan ketidakselarasan komunal dan menargetkan kebencian terhadap dia dan keluarganya”.
Pada cuitan itu, dia turut menambahkan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, Menteri Dalam Negeri Amit Shah, dan Ketua BJP, JP Nadda. Tiga hari kemudian, dia mengatakan kepada pewawancara bahwa "kantor perdana menteri, kantor kementerian dalam negeri, dan kantor pimpinan partai berada di belakang mendukung dirinya".
Masalah mulai meruncing pada Jumat (3/6) ketika sebuah aksi protes umat Muslim di Kanpur, kota di Negara Bagian Uttar Pradesh, berubah menjadi aksi kekerasan.
Banyak Negara di Timur Tengah Mengecam Nupur Sharma
Akan tetapi, Sharma dan BJP tidak lagi bisa berkutik setelah negara-negara di Timur Tengah mengecam pernyataan Sharma. Kuwait, Iran, dan Qatar memanggil duta besar India. Kemudian Arab Saudi merilis pernyataan keras. Bahkan Uni Emirat Arab yang berhubungan baik dengan India, mengkritik komentar Sharma.
Dalam beberapa hari terakhir, tuntutan agar Sharma ditangkap atas "komentar yang menghujat" semakin kencang. Kepolisian di sejumlah negara bagian yang dikuasai oposisi juga menggelar penyelidikan terhadapnya.
Pada Selasa (07/06), Kepolisian Delhi memperketat pengamanan terhadap Sharma dengan alasan bahwa dia diancam oleh sebuah kelompok militan.
Namun, sejak Sharma didepak, dukungan terhadapnya berkembang. Tagar seperti #ISupportNupurSharma dan #TakeBackNupurSharma menjadi tren di media sosial dengan puluhan ribu warganet India menyanjungnya.
Beberapa pengamat politik juga menyindir bahwa banyak politisi top India bisa lolos setelah melontarkan ujaran kebencian. Artinya, kontroversi ini mungkin bukan akhir dari karier politik Nupur Sharma.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.