Djawanews.com – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi narasi yang menyebut dirinya mengangkat Azas Tigor Nainggolan sebagai Komisaris PT LRT Jakarta untuk membungkam pengkritik Pemprov DKI. Heru menegaskan bahwa pengangkatan tersebut mempertimbangkan penyelesaian pembangunan LRT.
"Nggak (pengangkatan Azas Tigor untuk membungkam pengkritik). Biar bisa mantau LRT, cepat dibangun," kata Heru saat ditemui di Kamal Muara, Jakarta Utara, Selasa, 28 Maret.
Heru menjelaskan, dirinya mengangkat Azas Tigor sebagai Komisaris BUMD bidang transportasi itu agar pengamat kebijakan perkotaan tersebut bisa membantu mempercepat kelanjutan pembangunan LRT fase 1B dengan rute Velodrome-Manggarai.
"Beliau kan pengamat transportasi bisa membantu percepatan pembangunan LRT sampai Manggarai," ujar Kepala Sekretariat Presiden tersebut.
Sebagai informasi, Azas Tigor merupakan pengamat kebijakan perkotaan yang kerap mengkritik kebijakan Pemprov DKI sejak Anies Baswedan masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Pengangkatan Azas Tigor sebagai Komisaris BUMD bidang transportasi ini dilakukan pada keputusan para pemegang saham (KPPS) di luar rapat umum pemegang saham luar biasa tertanggal 21 Maret 2023.
Azas Tigor kini menggantikan Tatak Ujiyati yang dicopot dari jabatan Komisaris LRT per 14 November 2022. Tatak merupakan mantan Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI selama Anies menjabat.
Pengangkatan Azas Tigor sebagai Komisaris LRT Jakarta dianggap memiliki maksud politik tertentu. Hal ini disebut menjadi cara untuk membungkam pengkritik Pemprov DKI.
"Kelihatannya (pengangkatan Azas Tigor sebagai Komisaris LRT) kelihatannya untuk meminimalisasi atau membungkam para pengkritiknya Pemprov DKI agar kritikan itu tidak banyak dilakukan oleh Pak Azas dengan dijadikannya sebagai komisaris," ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin.