Djawanews.com – Aksi peretas Bjorka kembali membuat ulah setelah beberapa lama tidak terdengar lagi. Kini, Bjorka muncu dan memberikan kabar bahwa dirinya sudah membocorkan 19 juta data dari pengguna BPJS Ketenagakerjaan.
Dari informasi yang dituliskan Bjorka, kalau data tersebut punya ukuran sebesar lima gigabyte. Data tersebut berupa file tidak terkompres, serta data sebesar satu gigabyte file terkompres.
Adapun data penggunan BPJS Ketenagakerjaan yang diklaim dibocorkan oleh Bjorka berisikan nama, email, Nomor Induk Keluarga (NIK), nomor telepon, alamat rumah, tempat tanggal lahir, termasuk jenis kelamin sampai dengam tempat bekerja.
Selain itu ada juga tertulis kalau data pengguna BPJS Ketenagakerjaan itu, dijual dengan harga 10 ribu dolar AS atau senilai dengan rupiah sekarang sekitar Rp15 juta.
Terkait dengan dugaan kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka, pihak dari BPJS Ketenagakerjaan berbicara.
BPJS Ketenagakerjaan tampak dalam balasan di cuitan atas nama akun @p4c3n0g3, yang menampilkan terkait dengan klaim Bjorka itu.
“Hai Sahabat, kami sedang melakukan koordinasi dan investigasi terkait kebenaran informasi adanya peretasan data, bersamaan dengan itu kami juga melakukan peningkatan keamanan sistem teknologi informasi, sebagai tindakan preventif. Tks. -Iqbal,” begitu kata BPJS Kesehatan dalam akun Twitter resmi BPJS Ketenagakerjaan, @BPJSTKinfo dilihat Senin (13/3).
Seperti yang diketahui nama Bjorka semapt membuat geger masyarakat di bulan September 2022 lalu. Dia mengklaim karena membocorkan beberapa dpata milik pejabat negara, dari mulai Lembaga pemerintah, hingga data dokumen rahasia Presiden Jokowi.
Dulu, data milik Presiden yang diklaim telah sukses dibobol oleh Bjorka adalah berupa dokumen berisi surat transaksi, dan surat yang dikirimkan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) tahun 2019-2021.
Selain itu Bjorka turut menyebarkan data pribadi milik pejabat seperti Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, sampai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika masih menjabat. Termasuk data dari Menteri BUMN Erick Tohir dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Tak hanya itu, yang sempat ramai adalah Bjorka menyebut kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Dia mengklaim mendapatkan data dari terduga pelaku dibalik kasus pembunuhan tersebut. Namanya adalah Muchdi Purwoprandjono, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.