Djawanews - Pemkot Bogor menetapkan kota ini darurat Covid-19. Wali Kota Bogor Bima Arya langsung menerapkan pembatasan besar-besaran mobilitas warga mulai pukul 21.00 WIB.
"Tolong batasi mobilitas dan sadari kondisinya darurat," kata Bima Arya, Selasa 29 Juni.
Satgas Covid-19 Kota Bogor menerapkan pembatasan aktivitas warga mulai pukul 21.00 WIB. Sejumlah jalan protokol akan dilakukan penyekatan dan pengalihan arus.
Ada 10 titik penyekatan dan pengalihan arus. Mulai dari Simpang Pos Terpadu (SMAN 1), Simpang Air Mancur, Simpang Jembatan Merah, Simpang BTM, Simpang Empang, Simpang Warung Jambu, Simpang Lodaya, Simpang RS Salak, Simpang Tugu Kujang dan Simpang Mal Ekalos.
"Warga Bogor, kondisi sedang darurat. Sebaiknya di rumah saja jika tidak ada urusan yang mendesak atau emergency," lanjut politisi PAN ini.
Kondisi rumah sakit makin penuh. Pasien-pasien terus membeludak hingga bikin keterisian tempat tidur sudah di ambang batas. Belum lagi angka kematian yang meningkat dan jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 terus bertambah.
"Tetap waspada dan jaga kesehatan!" tandasnya.
Warga Bogor banyak yang mendukung usulan ini. Bahkan ada juga yang meminta supaya pembatasan mobilitas bahkan dilakukan mulai dari siang.
Namun ada juga yang memberi usul supaya patroli gencar dilakukan Satgas Covid-19 Bogor. Mereka mengusul supaya satgas melakukan sidak ke kampung-kampung hingga gang-gang.
"Pak pernah sidak ke gang2 kecil kampung2 gt gak sih ?" tulis akun bernama i_look_fashion.
"Di kampung2 lbh cuek parah. Yg pke masker kira2 1:20 slama yg sy liat. Entah kemakan teori2 konspirasi hoax ato kemakan omongan2 org yg ga percaya covid. Ga ngerti lg deh. Ini sy aja kena kedua kali. Syukurnya yg kedua ini gejala ringan cm flu aja jd ckup isoman d rmh. Mreka yg ga percaya/ ngeyel hrs kena dlu baru sadar & kapok" jawab akun lain meidyreza.